Mobility for Africa, Motor Elektrik Bantu Perempuan Zimbabwe Menuju Kesejahteraan
Monday, June 8, 2020
Edit
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Motor beroda tiga yang dijuluki Hamba (Go) menggunakan baterai ion lithium bertenaga surya. Motor itu digagas oleh perusahaan rintisan Mobility for Africa, yang meminjamkan motor itu kepada kelompok-kelompok perempuan. Setiap kelompok beranggotakan maksimal lima perempuan.
Di distrik Wedza, para perempuan itu kini bisa membawa hasil pertanian ke pasar-pasar yang jaraknya jauh, menawarkan jasa transportasi kepada penduduk desa, serta menggunakan motor itu untuk keperluan rumah tangga.
Pamhidzai Mutunya, seorang pekerja kesehatan desa, mengatakan sebelum adanya Hamba, banyak perempuan melahirkan di rumah, dan yang lainnya berjalan kaki 12 kilometer ke klinik terdekat karena tidak ada transportasi.
"Kini semakin sedikit kasus perempuan hamil yang melahirkan di rumah," kata ibu tiga anak berusia 35 tahun itu," katanya.
Setiap harinya, dia mengangkut sekitar empat orang ke klinik dan juga mengumpulkan obat-obatan bagi para pasien.
Fadzai Mavhuna, koordinator proyek Hamba mengatakan sejak Februari 2019 setiap kelompok perempuan membayar uang sewa sekitar 15 dolar sebulan kepada Hamba, yang bisa bergerak sejauh maksimal 100 kilometer.
Perlu biaya antara $0.50 dan $1 untuk mengganti baterai motor, yang diisi ulang di sebuah stasiun bertenaga surya.
Mary Mhuka, 58 tahun, seorang ibu beranak enam yang menyewa Hamba dengan menantu dan seorang tetangga, mengatakan motor itu telah meringankan beban pekerjaan rumah tangga. Dia kini bisa menjual sayur mayur harga lebih mahal di sebuah pusat bisnis yang berjarak 15 kilometer.
"Dulu kami haru mengangkut kayu bakar di kepala sejauh dua kilometer, tapi sekarang lebih mudah karena motor ini telah meringankan beban itu," katanya kepada Reuters.
Mobility for Africa kini memasuki fase kedua dari proyek ujicoba itu sebelum bisa memasarkan produk itu. Hamba dirakit di Harare dengan perangkat terbuat dari China dan akan dijual seharga $1.500. (VOA)
Di distrik Wedza, para perempuan itu kini bisa membawa hasil pertanian ke pasar-pasar yang jaraknya jauh, menawarkan jasa transportasi kepada penduduk desa, serta menggunakan motor itu untuk keperluan rumah tangga.
Pamhidzai Mutunya, seorang pekerja kesehatan desa, mengatakan sebelum adanya Hamba, banyak perempuan melahirkan di rumah, dan yang lainnya berjalan kaki 12 kilometer ke klinik terdekat karena tidak ada transportasi.
"Kini semakin sedikit kasus perempuan hamil yang melahirkan di rumah," kata ibu tiga anak berusia 35 tahun itu," katanya.
Setiap harinya, dia mengangkut sekitar empat orang ke klinik dan juga mengumpulkan obat-obatan bagi para pasien.
Fadzai Mavhuna, koordinator proyek Hamba mengatakan sejak Februari 2019 setiap kelompok perempuan membayar uang sewa sekitar 15 dolar sebulan kepada Hamba, yang bisa bergerak sejauh maksimal 100 kilometer.
Perlu biaya antara $0.50 dan $1 untuk mengganti baterai motor, yang diisi ulang di sebuah stasiun bertenaga surya.
Mary Mhuka, 58 tahun, seorang ibu beranak enam yang menyewa Hamba dengan menantu dan seorang tetangga, mengatakan motor itu telah meringankan beban pekerjaan rumah tangga. Dia kini bisa menjual sayur mayur harga lebih mahal di sebuah pusat bisnis yang berjarak 15 kilometer.
"Dulu kami haru mengangkut kayu bakar di kepala sejauh dua kilometer, tapi sekarang lebih mudah karena motor ini telah meringankan beban itu," katanya kepada Reuters.
Mobility for Africa kini memasuki fase kedua dari proyek ujicoba itu sebelum bisa memasarkan produk itu. Hamba dirakit di Harare dengan perangkat terbuat dari China dan akan dijual seharga $1.500. (VOA)
Related Posts