Freeport Resmikan Taman Bacaan dan Bermain di Distrik Mimika Timur Jauh


SAPA (TIMIKA) – Sebagai bentuk nyata dan kepedulian PT Freeport Indonesia terhadap dunia pendidikan di Distrik Mimika Timur Jauh (MTJ), Pantia HUT RI Ke 71 daerah dataran rendah (lowland) bersama sejumlah mitra menggelar bhakti sosial selama tiga hari, Senin-Rabu (29-31/8), dengan meresmikan Taman Bacaan dan Bermain  untuk anak-anak sekolah di Kampung Manasari yaitu, Fanamo dan Omawita serta Kampung Ohotya atau Otakwa. 

Untuk kegiatan tahun ini, Freeport menggandeng sejumlah mitra diantaranya, Keuskupan Timika, LPMAK, Bank Rakyat Indonesia, USAID Lestari, PT KPPN dan Stamford.

Setelah diresmikan, Taman Bermain diserahkan kepada Keuskupan Timika, agar anak-anak bisa merasakan kebersamaan dan tidak terpaku lagi dengan kegiatan di sungai maupun di hutan. Sedangkan untuk Taman Bacaan, Freeport dan mitra menyediakan 4000 judul buku bacaan yang nantinya dikelola pihak sekolah.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, PT KPPN menyerahkan bantuan berupa 300 tas dan sepatu untuk para pelajar.Sedangkan BRI Timika, menyerahkan donasi kepada pihak sekolah sebesar Rp58 juta. Donasi tersebut diserahkan langsung Kepala BRI Timika M. Yusuf kepada Ketua Yayasan Tilemans, Modestus.

Pada kesempatan itu juga, pihak panitia menyelenggarakan lomba vokal grup yang diikuti oleh Pelajar SD dan SMP di kampung tersebut. Serta, mengajarkan anak-anak bagaiman cara menucuci tangan dengan sabun yang baik dan benar.

Semua rangkaian kegiatan itu dihadiri EVP Sustainable And Development PT Freeport Indonesia Sony Prasetyo, Ketua Panitia HUT RI Arif Wiriadinata, Koordinator Kegiatan HUT RI Bety Ibo, perwakilan Pemerintahan Distrik Aziz Usman, Ketua Yayasan Tilemans Modestus, Kepala Kampung Otakwa Daniel, serta perwakilan para mitra.

Mewakili Manajemen Freeport,  EVP Sustainable And Development Sony Prasetyo dalam sambutannya mengatakan, apa yang telah dilakukan kepada masyarakat belum semua terlaksana dengan baik, namun sedikit demi sedikit bisa dibenahi.  Melalui momentum perayaan HUT RI ke 71, PTFI bersama Pemerintah Distrik bertekad membangun masyarakat yang bebas dari kemiskinan dan kebodohan.

Menurut Sony, saat ini banyak masyarakat di pesisir yang belum tersentuh pendidikan, kesehatan, serta yang lainnya dengan baik, oleh sebab itu belum dikatakan merdeka.  Dengan kondisi seperti itu, maka untuk memerdekakan masyarakat perlunya kerjasama antara stakeholder yang berada di Timika, baik Pemkab Mimika, PTFreeport Indonesia dan partisipan lainnya. Hal ini sesuai dengan motto dari Presiden RI Joko Widodo, yakni kerja nyata, sehingga generasi muda bisa termotivasi untuk keluar dari kebodohan dan kemiskinan.

“Apa yang kita perbuat untuk masyarakat belum sepenuhnya, karena masih banyak kekurangan yang perlu untuk kita kerjakan. Saat ini saudara-saudara kita belum merdeka dari kemiskinan dan kebodohan. Jadi, sesuai dengan motto kerja nyata, kita mengajak semua untuk memberikan motivasi kepada generasi muda biar bisa bangkit dari kemiskinan dan kebodohan,” ujar Sony di Kampung Ohotya, Rabu (31/8).

Lanjut Sony, Negeri Mimika yang kaya akan kekayaan alam dan kebudayaannya perlu dibarengi dengan generasi muda yang berkompetensi dengan mengembangkan desa yang berada di wilayah pesisir dan pegunungan. Oleh sebab itu, dirinya berjanji akan terus bersama-sama dengan masyarakat demi kemajuan serta kesejahteraan masyarakat Mimika.

“Kita punya kekayaan alam yang luar biasa dan harus kita kembangkan untuk kemajuan desa di wilayah ini. Jadi, kita akan ketemu tahun depan dan bisa berkembang lebih dari saat ini,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Distrik Mimika Timur Jauh Wens Mitoro, S.IP melalui Humasnya Aziz Usman dalam sambutannya mengatakan, dirinya mewakili pihak Distrik sangat berterima kasih kepada pihak PT Freeport Indonesia, karena dengan kepedulian terhadap generasi muda, PT Freeport dan partisipan membangun taman bacaan dan taman bermain di dua kampung

Menurutnya, buku merupakan gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya. Oleh sebab itu, dengan adanya buku yang didonasikan untuk anak-anak tersebut, kiranya memotivasi mereka dan menumbuhkan minat baca, namun tidak terlepas dari peran serta guru dan orang tua untuk mendorong anak-anak agar rajin membaca.

“Taman bacaan ada banyak buku dan itu adalah gudang ilmu dan membaca itu kunci jadi banyak membaca pasti akan tahu, semua itu dari orang tua untuk mendorong anak didik untuk masuk sekolah,” jelas Aziz dalam sambutannya.

Aziz juga berpesan kepada siswa-siswi, agar buku tersebut tidak hanya dibaca saja, tetapi perlu juga dijaga dan dirawat sehingga tidak rusak. Pasalnya, terkadang buku-buku yang diberikan dirobek untuk dibuatkan mainan pesawat. Hal tersebut yang perlu di perhatikan baik dari guru maupun orang tua.

“Jadi ade harus datang dan mau belajar untuk mengembangkan kualitas, karena membangun itu mudah tapi merawatnya susah,” katanya.

 Sementara Kepala Kampung Ohotya (Otakwa) Daniel Bitoaro dalam sambutanya mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada PT Freeport Indonesia dan mitra   yang telah berkunjung ke Kampung Otakwa dan memberikan sesuatu yang baik dan berharga bagi siswa-siswi di Manasari dan Otakwa. Dengan bantuan ini, kiranya bisa memberikan motivasi bagi siswa-siswi tersebut, sehingga mereka bisa meraih kesuksesan dimasa yang akan datang.

“Kami berterima kasih kepada Freeport karena bisa melakukan Baksos di sini dengan membangun taman bacaan dan taman bermain, kiranya bisa memberikan semangat untuk anak-anak ini,” ujarnya.

Ketua Yayasan Tilemans Modestus mengatakan, dirinya mewakili masyarakat tidak bisa berkata banyak selain mengucapkan terima kasih kepada Freeport dan semua partisipan karena telah berpartisipasi dalam membangun pendidikan di daerah ini.

Dirinya mengakui bahwa, kondisi pendidikan di daerah ini seperti pasang surutnya air laut. Ada kampung yang mengalami peningkatan pendidikan, dan ada juga yang begitu-begitu saja. Namun berkat kepedulian tersebut, reeport dan partisipan telah bersumbangsi demi kelangsungan kemajuan pendidikan di daerah ini.

“Saya mengunjungi dari Agimuga sampai ke Potowaiburu ada yang tenggelam dan bangkit, seperti di Omawita, Fanamo dan Otakwa.  Jadi, kami berterima kasih kepada PTFI karena berpartisipasi dan bersumbangsi demi kelangsungan pendidikan di daerah ini,” ujarnya.

Kegiatan Baksos ini juga diikuti, Lima Puteri Indonesia diantaranya,  Miss Earth Indonesia 2014 Annisa Ananda Nusyirwan, Miss Grand International/Miss Green Tourism Indonesia Yolanda Viyanditya Remetwa, Miss World University/Miss Eco Tourism Indonesia Ivhanrel Eltrisna Sumerah,  Puteri Indonesia Jawa Barat 2016 Evan Lysandra, dan Top 10 Amoi Indonesia 2016 Maria Inez Sanchia. Kehadiran lima Puteri Indonesia ini didampingi Ketua Yayasan Honai Cantik (YHC) Timika Papua Libertina T. Manurung, dan The Queen Maker yang juga Wakil Ketua YHC Untung Muliana. (Ricky Lodar)
 
Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel