Jaga Tatanan Adat, Bakumpul Bacarita Kamtibmas Polres MTB Tuai Pujian
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Kepolisian Resor (Polres) Maluku Tenggara Barat (MTB) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku menggelar kegiatan guna menyerap aspirasi masyarakat dengan tajuk ‘Bakumpul, Bacarita, Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) tuai pujian dari berbagai kalangan pada Selasa (09/06/2020).
Kapolres MTB, AKBP Adolof Bormasa, SH., MH mengatakan kegiatan membahas penerapan New Normal atau tatanan kehidupan baru mengatasi pandemic Virus Corona (COVID-19) yang melibatkan Bupati Tanimbar Petrus Fatlolon, SH bersama pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanimbar, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat tersebut berujuk pada Undang-Undang (UU) Nomor 02 Tahun 2002 Tentang ‘Kepolisian Negara Republik Indonesia’, Peraturan Kapolri Nomo 3 Tahun 2015 Tentang ‘Pemolisian Masyarakat’ dan Rencana Kerja Polres MTB Tahun 2020.
“Kegiatan ini bukan untuk melihat kekuarangan, tetapi untuk bersama-sama kita maju ke depan. Lewat masukan dari kita semua pasti ada pembenahan demi kemajuan bersama, itu yang perlu kita pikirkan. Jangan lagi kita satu sama lain saling menyalahkan tetapi kita duduk bakumpul bacarita untuk Tanimbar punya kemajuan ke depan,” kata Kapolres Bormasa membuka diskusi itu.
Bupati Fatlolon pun mengapresiasi kegiatan tersebut dengan manyampaikan langkah-langkah pendekatan Gugus Tugas (Gustu) Percepatan, Penanganan dan pencegahan COVID-19 Tanimbar dalam menginformasi dan mengedukasi masyarakat memasuki tatanan kehidupan baru.
Ia menyatakan salah satu kendala masyarakat sulit menyesuaikan diri dengan keadaan baru adalah kemalasan. Fatlolon kembali menginstruksikan masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk menanam pangan lokal, seperti kumbili dan kasbi yang bibitnya tidak harus diimpor dari luar daerah dan bisa ditanam dengan alat tradisonal.
“Jangan kita terus mengatakan pemerintah harus sediakan lahan, mau tidak mau itulah yang menjadi persoalan kita bersama. Sosialisasi memasuki new normal bukan saja tugas pemda tetapi seluruh lapisan masyarakat, kami harap bapak dan ibu menjadi corong, juru bicaranya pemda untuk menyampaikan informasi yang benar, edukasi yang baik serta kami pun butuh masukan dan kritik yang membangun dan bukan menyudutkan,” pinta Fatlolon.
Kemudian Ketua DPRD Tanimbar, Jaflaun Batlayeri, SH menuturkan menurut tradisi orang Tanimbar, kegiatan tersebut merupakan kebiasaan dari para orang-orangtua di Natar atau pusat komunal masyarakat Tanimbar dalam mencari solusi bersama dengan keterbukaan memberi kritik, saran dan masukan demi kemajuan bersama.
“Ini adalah bentuk tradisi yang harus terus dijaga, walaupun berbeda pendapat dan ada gesekan tetapi kita tetap bakumpul dan bacarita. Tetap ada dalam budaya sehingga daerah ini terus produksif,” tuturnya.
Sementara itu ketiga tokoh agama Tanimbar, yaitu Wakil Uskup Wilayah Tanimbar dan Maluku Barat Daya (MBD) Pastor Simon Petrus Matruty, Pr, Ketua Gereja Protestan Maluku (GPM) Klasis Tanimbar Selatan (Tansel) Pdt. Lenny Rangkoratat, S.Th dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanimbar H. Tamsil Herman mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur karena di tengah pandemic yang melanda dunia, Tanimbar tetap dikategorikan zona hijau atau terbebas dari COVID-19 serta meminta masyarakat untuk mendukung pemerintah lewat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sesuai protocol kesehatan.
Diskusi tersebut pun berkembang dengan tanya-jawab tentang kendala dan sepak terjang dari Gustu COVID-19 Tanimbar dalam pengamanan daerah dengan 10 kecamatan itu tetap terbebas dari COVID-19 dan mampu bertahan di masa pandemi. (Laura Sobuber)