Penumpang Sriwijaya Air Kehilangan HP
Wednesday, August 31, 2016
Edit
Yulian Salosa, penumpang Pesawat Sriwijaya Air yang kehilangan HP. |
SAPA (TIMIKA) – Seorang penumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air, Yulian Solossa, S.Sos mengaku telah kehilangan Handphone (HP) ketika menumpangi pesawat tersebut, dari Jakarta tujuan Timika pada Minggu (28/8) lalu.
Kepada Salam Papua, Selasa (30/8), Yulian menduga HP yang disimpan di dalam tas dan dimasukkan ke dalam bagasi hilang ketika perpindahan pesawat saat berada di Bandara Hasanuddin.
Yulian menceritakan, awalnya ia dari Jakarta tujuan Timika dengan menggunakan Pesawat Sriwijaya Air boeing 737 series 900. Namun, ketika transit di Bandara Hasanuddin penumpang tidak diperkenakan turun. Sekitar beberapa menit kemudian, oleh pramugari penumpang disilahkan untuk turun dari pesawat melalui pintu enam. Tak lama kemudian, penumpang kembali diarahkan untuk menuju pintu empat.
Setelah berada di ruang tunggu sekitar 30 menit, lanjut Yulian, penumpang kembali dipersilahkan untuk naik ke pesawat. Tetapi setibanya di pesawat pintunya belum terbuka.
“Kami langsung ke ruang tunggu tepat pada pintu nomor 6 di Makassar. Disampaikan lagi kalau harus ke pintu nomor 4. Waktu menunggu sekitar 30 menit kami mau kembali ke pesawat ternyata pintu pesawat belum terbuka,” kata Yulian saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Menengah (Dispenmen) pada Selasa (30/8).
Yulian menambahkan, ketika hendak naik pesawat, ternyata bukan pesawat seris 900 yang mereka tumpangi sebelumnya, tetapi pesawat tersebut diganti dengan series 800. Sehingga sempat terjadi kericuhan, karena kursi yang diduduki penumpang sebelumnya tidak sesuai.
“Ternyata pesawat yang digunakan dari Jakarta boeing 737 seri 900 diganti dengan pesawat boeing 737 seri 800. Padahal pesawat seri 900 itu besar, sementara penumpang yang dipindahkan sangat berlebihan dan kursi tidak sesuai. Akhirnya dalam pesawat terjadi keributan karena penumpang mengamuk, kenapa kami sudah ikut pesawat besar tetapi kembali ikut pesawat kecil,” terangnya.
Menurut Yulian, pada saat dirinya berangkat dari Jakarta, HP miliknya disimpan di tas dan dimasukkan di bagasi. Namun, setibanya di Bandara Mozes Kilangin Timika, HP tersebut sudah tidak berada di dalam tas. Sehingga ia menduga, HP tersebut hilang ketika perpindahan pesawat di Makassar.
“Pada saat berangkat dari Jakarta semua handphone saya masukan dalam saku tas di bagasi. Saya berpikir HP hilang pada saat perpindahan tas ke peswat di Makassar,”tuturnya.
Kata Yulian, hilangnya HP tersebut tidak langsung dilaporkan ke Kantor Sriwijaya Air cabang Timika, karena saat tiba di Timika tetap di hari Minggu, sehingga kantor tersebut tutup. Yulian baru melaporkan kejadian ini pada Senin (29/8).
“Karena tiba hari Minggu Kantor Sriwijaya tutup, jadi saya membuat laporan langsung ke manajer Sriwijaya pada hari Senin. Dan mereka mengaku kalau itu menjadi pelajaran bagi mereka. Manajernya juga katakan akan tugaskan orang ke Makassar untuk menyelusuri kehilangan HP itu,” katanya.
Yulian berharap, pihak Sriwijaya dapat meningkatkan keamanan di Bandara dan pelayanan.
“Saya yang selalu gunakan pesawat Sriwijaya sangat berharap agar pihak Sriwijaya perlu tingkatkan keamanan dan kenyamanan yang baik di pesawat,” harapnya.
Sementara itu, Manajer Sriwijaya Air Cabang Timika, Ery Soehaeri saat dikonfirmasi Salam Papua terkait kejadian ini mengakui bahwa, pihaknya telah melaporkannya kepada kantor pusat. Dan, saat ini, pihak Sriwijaya telah melakukan investigasi, karena menurutnya kasus ini menjadi perhatian serius.
“Kejadian tersebut menjadi perhatian kami. Isi bagasi hilang merupakan sesuatu yang baru terjadi dan menjadi perhatian serius, khusus Timika, Makassar dan Jakarta. Sehingga sudah investigasi secara mendalam,”tutur Ery di ruang kerjanya, Rabu (31/8).
Menurut Ery, batas waktu investigasi selama 14 hari. Apabila dari hasil investigasi tidak membuahkan hasil, maka pihak perusahaan wajib mengganti kehilangan barang tersebut.
“Batas waktu investigasi 14 hari, penerbangan harus memberikan pinalti kompensasi pergantiannya. Jadi, waktunya masih dua minggu. Andaikan ketahuan ada yang mengambil, maka orang tersebut dipecat dan di polisikan,” jelasnya.
Ery mengakui, baru kali ini ada kejadian kehilangan barang bagasi yang dialami pihaknya.
“Kami selama ini belum pernah alami kejadian seperti itu, kalau nyasar sudah pernah terjadi,” ujar Ery. (Ervi Ruban)
Related Posts