Bentrok di Mile 32 Tewaskan Satu Pendulang
Sunday, August 7, 2016
Edit
Kondisi jasad korban tewas. Istimewa |
SAPA (TIMIKA) – Bentrok yang terjadi dilokasi pendulangan atau kali kabur Mile 32, Distrik Kuala Kencana pada Minggu (7/8), mengakibatkan seorang warga tewas dan tiga lainnya terluka. Bentrok antar pendulang ini dipicu adanya kesalahpahaman diantara mereka saat melakukan aktivitas dulang.
Data yang dihimpun Salam Papua menyebutkan, bentrokkan ini terjadi sekira pukul 14.30 WIT. Kedua kelompok pendulang ini saling serang menggunakan alat tajam.
Dalam saling serang tersebut, menyebabkan seorang warga atas nama Mikel Waer Maetubun alias Lambertus (35) meninggal dunia, akibat terkena tusukan benda tajam pada bagian atas dada kiri.
Berdasarkan keterangan seorang saksi berinisial ME (20), dan juga merupakan rekan dulang korban, menerangkan, saat itu dirinya bersama korban menuju lokasi dulang untuk melaksanakan aktifitas mendulang emas. Sesampai dilokasi tempat mendulang, keduanya langsung melakukan aktifitas mendulang seperti biasanya.
Selang beberapa saat kemudian, terdapat sekelompok warga yang diperkirakan berjumlah lebih dari 10 orang dan dilengkapi alat tajam menghampiri keduanya. Saat itu juga seorang dari sekelompok warga tersebut menegur mereka agar tidak melakukan pendulangan dilokasi tersebut.
Selain itu, sekelompok warga tersebut juga merusak salah satu mal yang digunakan korban dan rekan-rekannya untuk mendulang.
Mendapat perlakuan tersebut, korban dan saksi kembali ke camp dan menyampaikan kepada salah satu rekannya apa yang dialami mereka. Rekan korban kemudian menyampaikan kepada rekan lainya yang berada disekitar area pendulangan.
Tak lama kemudian, rekan korban berjumlah sekitar 30 orang langsung berkumpul dan menuju ke lokasi dimana korban dan saksi mendapat perlakukan dari sekelompok warga tersebut.
Setibanya tiba dilokasi tersebut, korban bersama saksi meminta kepada rekan-rekannya agar kembali ke camp untuk stanby dan berjaga-jaga.
Tak lama kemudian, sekelompok warga itu datang menghampiri keduanya lagi hingga terjadi perdebatan diantara mereka, dan mengajak korban dan rekannya untuk berduel. Tantangan itu kemudian diterima, hingga akhirnya bentrokkan tidak dapat dihindari.
Saat terjadi bentrok, saksi melihat korban sudah terjatuh. Saksi kemudian menghampiri korban yang sudah tidak berdaya akibat terkena tusukan benda tajam pada bagian atas dada sebelah kiri. Saat itu juga bentrok berakhir dan rekan-rekan korban langsung mengevakuasi korban menuju camp.
Pihak kepolisian yang mengetahui kejadian itu langsung menuju lokasi bentrok, dan melakukan identifikasi setelah mendapatkan kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Setelah identifikasi dilakukan, jenazah korban di evakuasi ke kamar jenazah RSUD Mimika dan diikuti rekan-rekan korban lainnya.
Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso saat dikonfirmasi terkait kejadian ini mengatakan, masalah yang terjadi merupakan kesalahpahaman antara warga pendulang di lokasi dulang kali kabur Mile 32.
“Itu ada kesalahpahaman antara pendulang, tetapi ini tadi kita sudah ada pertemuan kedua kelompok bahwa ini murni bukan masalah kelompok atau suku, tapi memang ini murni masalah individu,” jelas Kapolres saat dihubungi Salam Papua via telepon Minggu (7/8) malam.
Pasca kejadian ini, kata Yustanto, dirinya telah meminta jajarannya untuk mengamankan sejumlah titik di Kota Timika yang dianggap rawan, dan dapat memicu terjadi bentrok antar kedua kelompok.
“Yang jelas kita sudah tahu kronologi lengkapnya bagaimana. Karena situasi masih seperti begini, kita hanya petakan saja, tetapi kita sudah indentifikasi semua dan kita sudah pengamanan. Anggota kita juga sudah tahu tersangkanya siapa dan segala macam,” ungkap Yustanto.
Sementara itu, dua orang lainnya yang mengalami luka parah, yaitu Yohanes Yonas (35) dan Adreanus Rumyaan (19).
Untuk Yohanes, mengalami luka tusuk pada punggung kiri dan luka pada lutut kanan. Sedangkan Adreanus mengalami luka pada punggung kiri dan dada kiri. Keduanya kini sedang di rawat di RSMM Caritas.
Sementara seorang lagi yang terluka belum diketahui identitasnya, dan yang bersangkutan dikabarkan sedang dirawat di salah satu klinik di Kota Timika.
“Korban satu meninggal, dua luka parah dan ada satu lagi yang luka info di bawa ke klinik, tapi kita mashi cari informasinya,” kata Yustant. (Red)
Data yang dihimpun Salam Papua menyebutkan, bentrokkan ini terjadi sekira pukul 14.30 WIT. Kedua kelompok pendulang ini saling serang menggunakan alat tajam.
Dalam saling serang tersebut, menyebabkan seorang warga atas nama Mikel Waer Maetubun alias Lambertus (35) meninggal dunia, akibat terkena tusukan benda tajam pada bagian atas dada kiri.
Berdasarkan keterangan seorang saksi berinisial ME (20), dan juga merupakan rekan dulang korban, menerangkan, saat itu dirinya bersama korban menuju lokasi dulang untuk melaksanakan aktifitas mendulang emas. Sesampai dilokasi tempat mendulang, keduanya langsung melakukan aktifitas mendulang seperti biasanya.
Selang beberapa saat kemudian, terdapat sekelompok warga yang diperkirakan berjumlah lebih dari 10 orang dan dilengkapi alat tajam menghampiri keduanya. Saat itu juga seorang dari sekelompok warga tersebut menegur mereka agar tidak melakukan pendulangan dilokasi tersebut.
Selain itu, sekelompok warga tersebut juga merusak salah satu mal yang digunakan korban dan rekan-rekannya untuk mendulang.
Mendapat perlakuan tersebut, korban dan saksi kembali ke camp dan menyampaikan kepada salah satu rekannya apa yang dialami mereka. Rekan korban kemudian menyampaikan kepada rekan lainya yang berada disekitar area pendulangan.
Tak lama kemudian, rekan korban berjumlah sekitar 30 orang langsung berkumpul dan menuju ke lokasi dimana korban dan saksi mendapat perlakukan dari sekelompok warga tersebut.
Setibanya tiba dilokasi tersebut, korban bersama saksi meminta kepada rekan-rekannya agar kembali ke camp untuk stanby dan berjaga-jaga.
Tak lama kemudian, sekelompok warga itu datang menghampiri keduanya lagi hingga terjadi perdebatan diantara mereka, dan mengajak korban dan rekannya untuk berduel. Tantangan itu kemudian diterima, hingga akhirnya bentrokkan tidak dapat dihindari.
Saat terjadi bentrok, saksi melihat korban sudah terjatuh. Saksi kemudian menghampiri korban yang sudah tidak berdaya akibat terkena tusukan benda tajam pada bagian atas dada sebelah kiri. Saat itu juga bentrok berakhir dan rekan-rekan korban langsung mengevakuasi korban menuju camp.
Pihak kepolisian yang mengetahui kejadian itu langsung menuju lokasi bentrok, dan melakukan identifikasi setelah mendapatkan kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Setelah identifikasi dilakukan, jenazah korban di evakuasi ke kamar jenazah RSUD Mimika dan diikuti rekan-rekan korban lainnya.
Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso saat dikonfirmasi terkait kejadian ini mengatakan, masalah yang terjadi merupakan kesalahpahaman antara warga pendulang di lokasi dulang kali kabur Mile 32.
“Itu ada kesalahpahaman antara pendulang, tetapi ini tadi kita sudah ada pertemuan kedua kelompok bahwa ini murni bukan masalah kelompok atau suku, tapi memang ini murni masalah individu,” jelas Kapolres saat dihubungi Salam Papua via telepon Minggu (7/8) malam.
Pasca kejadian ini, kata Yustanto, dirinya telah meminta jajarannya untuk mengamankan sejumlah titik di Kota Timika yang dianggap rawan, dan dapat memicu terjadi bentrok antar kedua kelompok.
“Yang jelas kita sudah tahu kronologi lengkapnya bagaimana. Karena situasi masih seperti begini, kita hanya petakan saja, tetapi kita sudah indentifikasi semua dan kita sudah pengamanan. Anggota kita juga sudah tahu tersangkanya siapa dan segala macam,” ungkap Yustanto.
Sementara itu, dua orang lainnya yang mengalami luka parah, yaitu Yohanes Yonas (35) dan Adreanus Rumyaan (19).
Untuk Yohanes, mengalami luka tusuk pada punggung kiri dan luka pada lutut kanan. Sedangkan Adreanus mengalami luka pada punggung kiri dan dada kiri. Keduanya kini sedang di rawat di RSMM Caritas.
Sementara seorang lagi yang terluka belum diketahui identitasnya, dan yang bersangkutan dikabarkan sedang dirawat di salah satu klinik di Kota Timika.
“Korban satu meninggal, dua luka parah dan ada satu lagi yang luka info di bawa ke klinik, tapi kita mashi cari informasinya,” kata Yustant. (Red)
Related Posts