Mimika Urutan Ketiga Peredaran Narkoba
Wednesday, August 10, 2016
Edit
SAPA (TIMIKA) – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Papua, Drs. Jackson Lapalonga, M.Si menyebutkan, Kabupaten Mimika kini tercatat sebagai kabupaten yang masuk dalam peringkat tiga tingkat bebas peredaran Narkoba di Papua.
“Jenis narkoba yang paling banyak beredar di Mimika adalah jenis Sabu,’ kata Jackson, usai memberikan sosialisais bahaya narkoba di teras mess pekerja Diana Supermarket, Rabu (10/8).
Dijelaskan, Mimika masuk urutan ketiga setelah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Hal ini berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan pihaknya bersama Kepolisian Daerah Papua.
Menurut dia, jenis obatan terlarang yang paling banyak beredar di Papua adalah ganja, karena sangat mudah didapat dan harganya pun sangat bisa dijangkau oleh semua kalangan.
“Mimika ini sudah urutan tiga setelah Jayapura dan Kabupaten Jayapura Khususnya sabu. Di Papua ini sudah sangat luas, bahkan sampai ke pelosok perkampungan. Apalagi yang jenis ganja, karena sangat murah dan peredaranya juga lancar,” ujarnya.
Dikatakan, Papua kini bukan hanya menjadi wadah peredaran, tetapi sudah dipakai sebagai lahan untuk bersemayam anakan ganja, sehingga menjadi perkebunan khusus.
“Seperti di Kabupaten Pegunungan Bintang, lahan perkebunan ganja mencapai hektaran, beitu juga di Kabupaten Keerom,” katanya.
Selain itu dijelaskan, untuk daerah pemasok narkotika ke Papua yang paling banyak berasal dari Sulawesi Selatan, dan Papua New Guinea (PNG), dengan menggunakan jasa pengiriman barang.
Terkait dengan hal tersebut dirinya mengatakan, bahwa meski pihaknya masih mengalami kendala dari segi jumlah personil, akan tetapi pihaknya akan terus bekerja dalam menekan laju peredaran barang haram tersebut dengan cara melakukan konfirmasi, serta menggandeng Direktorat Narkotika Polda serta Kapolda.
“Kami kekurangan personil, namun kami terus menggalang kerja sama dengan Polda dan Kapolda. Kami akan terus bekerja agar bisa menekan angka peredaran, serta pertumbuhan narkotika di Papua,” ungkapnya.
Dirinya pun menyarankan, agar BNNK Mimika dapat terus bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk terus melakukan penyisiran, serta menjaga pintu masuk peredaran narkoba.
“Saya harap BNN Mimika terus bekerja sama dengan kepolisian.Kita tidak usah berharap untuk bisa menghilangkan peredaran barang haram tersebut sampai tuntas. Tetapi setidaknya, bisa mengurangi dan korban pun tidak bertambah. Begitu pun dengan Lem Aibon, harus diatasi karena sudah menjadi salah satu penyebab rusaknya moral generasi Papua,” kata Jackson. (Cr1)
“Jenis narkoba yang paling banyak beredar di Mimika adalah jenis Sabu,’ kata Jackson, usai memberikan sosialisais bahaya narkoba di teras mess pekerja Diana Supermarket, Rabu (10/8).
Dijelaskan, Mimika masuk urutan ketiga setelah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Hal ini berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan pihaknya bersama Kepolisian Daerah Papua.
Menurut dia, jenis obatan terlarang yang paling banyak beredar di Papua adalah ganja, karena sangat mudah didapat dan harganya pun sangat bisa dijangkau oleh semua kalangan.
“Mimika ini sudah urutan tiga setelah Jayapura dan Kabupaten Jayapura Khususnya sabu. Di Papua ini sudah sangat luas, bahkan sampai ke pelosok perkampungan. Apalagi yang jenis ganja, karena sangat murah dan peredaranya juga lancar,” ujarnya.
Dikatakan, Papua kini bukan hanya menjadi wadah peredaran, tetapi sudah dipakai sebagai lahan untuk bersemayam anakan ganja, sehingga menjadi perkebunan khusus.
“Seperti di Kabupaten Pegunungan Bintang, lahan perkebunan ganja mencapai hektaran, beitu juga di Kabupaten Keerom,” katanya.
Selain itu dijelaskan, untuk daerah pemasok narkotika ke Papua yang paling banyak berasal dari Sulawesi Selatan, dan Papua New Guinea (PNG), dengan menggunakan jasa pengiriman barang.
Terkait dengan hal tersebut dirinya mengatakan, bahwa meski pihaknya masih mengalami kendala dari segi jumlah personil, akan tetapi pihaknya akan terus bekerja dalam menekan laju peredaran barang haram tersebut dengan cara melakukan konfirmasi, serta menggandeng Direktorat Narkotika Polda serta Kapolda.
“Kami kekurangan personil, namun kami terus menggalang kerja sama dengan Polda dan Kapolda. Kami akan terus bekerja agar bisa menekan angka peredaran, serta pertumbuhan narkotika di Papua,” ungkapnya.
Dirinya pun menyarankan, agar BNNK Mimika dapat terus bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk terus melakukan penyisiran, serta menjaga pintu masuk peredaran narkoba.
“Saya harap BNN Mimika terus bekerja sama dengan kepolisian.Kita tidak usah berharap untuk bisa menghilangkan peredaran barang haram tersebut sampai tuntas. Tetapi setidaknya, bisa mengurangi dan korban pun tidak bertambah. Begitu pun dengan Lem Aibon, harus diatasi karena sudah menjadi salah satu penyebab rusaknya moral generasi Papua,” kata Jackson. (Cr1)
Related Posts