Inilah Kronologi Pemukulan Oknum Polisi Medan ke Operator Warnet Bloody [VIDEO]

Sebuah Video CCTV menunjukkan seorang oknum polisi di Medan , Sumatera Utara yang menganiaya operator warnet. video tersebut menjadi viral di internet. Sebab tidak tidak hanya dipukuli, operator warnet itu juga ditendangi, Kamis (4/8/2016).

Dalam video berdurasi 2 menit 22 detik itu, dua oknum polisi memergoki siswa SMA yang sedang main game di warnet itu saat jam sekolah. Kedua petugas itu lalu menginterogasi siswa SMA tersebut.

Usai mendengarkan jawaban siswa SMA itu, salah satu oknum polisi itu mendatangi operator warnet. Ia langsung bertanya, mungkin jawaban operator warnet itu membuat oknum polisi itu marah, dan terjadilah penganiayaan itu.

Disebutkan, peristiwa itu menimpa operator Warnet Bloody, Jalan Menteng Raya, Kecamatan Medan Denai, persisnya di dekat Rumah Kuphi Atjeh. Meski dipukuli dan ditendangi, operator warnet itu tak memberikan perlawanan.

Tak cuma di Facebook, video tersebut juga telah diunggah di youtube oleh pemilik akun Ando Zonk dengan judul: Video Polisi Hajar Operator Warnet. Ia mengunggah video itu pada Rabu (3/8/2016).

Postingan video tersebut langsung ramai dikomentari netizen. “Ceritanya, ada anak sekolah pakai seragram cabut ke Warnet, tapi kok polisi malah main tangan pukulin OP Warnet?,” ujar seorang netizen.

“Apa salah si Op Warnet? dia kerja nyari makan sama orang? kenapa harus dipukulin? bagaimana pendapat kalian tentang ini? Bantu Sharee!!,” timpal pemilik akun lainnya.

MS alias Fauzan, 17, operator warnet yang menjadi korban penganiayaan dalam video itu, mengatakan pemukulan terjadi pada Rabu 3 Agustus 2016 pagi. Saat itu MS tengah menjaga Warnet Bloody di Jalan Raya Menteng, Medan, Sumatera Utara. Kemudian dua orang remaja masuk ke dalam warnet.
Baca juga

"Salah satunya memakai seragam sekolah lengkap dan seorang lagi mengenakan kaus, tetapi memakai celana SMA. Padahal, sudah kami tempel larangan bahwa yang memakai seragam sekolah tidak boleh masuk, tapi mereka tetap memaksa," kata MS yang mengaku tidak mengenal kedua remaja itu, saat ditemui, Kamis (4/8/2016).

Saat dua remaja itu asyik bermain game daring, dua polisi yang belakangan diketahui bernama Aiptu JMS dan Aiptu S yang bertugas di Polsek Medan Area, masuk ke warnet. Remaja yang mengenakan seragam sekolah langsung kabur.

"Kedua polisi itu biasa mengatur arus lalu lintas di simpang tiga di depan warnet. Mereka masuk ke dalam warnet dan memarahi remaja yang pakai kaus tadi. Sedangkan kawannya sudah lebih dulu kabur. Polisi itu langsung memarahi anak itu. Dia dipaksa memakai baju sekolahnya kemudian memotretnya," ucap MS.

Setelah remaja itu memakai seragam, kedua oknum polisi menginterogasinya. Kemudian, MS yang tengah duduk di depan komputer langsung dipukuli. Aiptu JMS berulang kali menendang dan memukuli MS. Aksi itu terekam kamera CCTV. Aiptu S yang tengah menginterogasi anak sekolah, sesekali melerai.

"Aku tidak tahu kenapa dia memukuliku. Makanya, malamnya langsung aku buat laporan ke polisi. Malam itu, kami dimediasi. Dia juga minta maaf. Tapi biar pun minta maaf, kasusnya tetap jalan terus. Mamaku sempat marah. Mamaku bilang 'enak saja, coba bawa anak bapak ke sini, biar kupukuli, habis itu aku minta maaf,'" kata dia.

Video pemukulan oknum polisi terhadap penjaga warnet menjadi viral di media sosial Facebook. Video berdurasi 2 menit 22 detik itu diunggah Muhammad Prasetyo Wibowo dan sudah dibagikan oleh lebih dari 7 ribu orang. (medansatu/metrotv)
Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel