Harga Sayur di Pasar Timika Melambung
SAPA (TIMIKA) - Intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa pekan terakhir ini, mengakibatkan petani sayuran banyak mengalami gagal panen. Akibatnya pasokan sayuran di pasar pasar tradisional berkurang, sehingga harga melambung.
Terlihat dibeberapa kebun sayur beberapa jenis sayuran yang rusak sebelum waktu panen. Dan petani mengeluh karena hujan yang terus menerus mengakibatkan sayur banyak yang membusuk. Sehingga membuat harga sayuran saat ini terus lembung naik,walaupun hanya sayuran standar lokal saja tetap harganya naik karena petani mengeluh gagal panen.
Sementara itu harga sayur dipasar Sentral Timika sangat melambung sejak beberapa pekan terakhir, sehingga harga sayuran mahal dari harga sebelumnya. Seperti sayuran kangkung yang awalnya 2 ikat Rp 5 ribu saat ini mencapai RP 10 ribu perikat, sayur sawi yang awalnya Rp 5 ribu perikat kini mencapai Rp 10 ribu perikat dan lainnya.
Salah satu petani,Edy kepada Salam Papua di Jalan Poros Mapurjaya, Jumat (12/8) mengatakan, sejak musim hujan ini sayuran banyak yang rusak. Dan pihaknya sudah berupaya keras, agar sayuran tersebut tidak terendam air. Namun usaha tersebut belum membuah hasil. Sehingga pada saat panen tidak sesuai yang di harapkan.
“ Hasil panen tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena belum saatnya panen, sayuran harus dipetik. Kalau tidak, maka sayuran akan busuk terendam air,”katanya.
Kata dia, dengan adanya gagal panen ini, maka mengakibatkan kenaikan semua harga sayuran. Dimana ini disebabkan pasokan sayur ke pedagang kurang. Berbeda dengan pada saat cuaca bagus, sayuran melimpah, sehingga harga juga turun atau murah.
Selain harga sayur yang melonjak, pasokannya juga tidak banyak seperti hari-hari sebelumnya saat cuaca bagus,sekarang ini pasokan turun, pedagang di Pasar tidak bisa mendapat pasokan banyak karena panennya sedikit dan harus dibagi banyak pedagang,’’jelasnya.(Maurits Sakbal)
Terlihat dibeberapa kebun sayur beberapa jenis sayuran yang rusak sebelum waktu panen. Dan petani mengeluh karena hujan yang terus menerus mengakibatkan sayur banyak yang membusuk. Sehingga membuat harga sayuran saat ini terus lembung naik,walaupun hanya sayuran standar lokal saja tetap harganya naik karena petani mengeluh gagal panen.
Sementara itu harga sayur dipasar Sentral Timika sangat melambung sejak beberapa pekan terakhir, sehingga harga sayuran mahal dari harga sebelumnya. Seperti sayuran kangkung yang awalnya 2 ikat Rp 5 ribu saat ini mencapai RP 10 ribu perikat, sayur sawi yang awalnya Rp 5 ribu perikat kini mencapai Rp 10 ribu perikat dan lainnya.
Salah satu petani,Edy kepada Salam Papua di Jalan Poros Mapurjaya, Jumat (12/8) mengatakan, sejak musim hujan ini sayuran banyak yang rusak. Dan pihaknya sudah berupaya keras, agar sayuran tersebut tidak terendam air. Namun usaha tersebut belum membuah hasil. Sehingga pada saat panen tidak sesuai yang di harapkan.
“ Hasil panen tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena belum saatnya panen, sayuran harus dipetik. Kalau tidak, maka sayuran akan busuk terendam air,”katanya.
Kata dia, dengan adanya gagal panen ini, maka mengakibatkan kenaikan semua harga sayuran. Dimana ini disebabkan pasokan sayur ke pedagang kurang. Berbeda dengan pada saat cuaca bagus, sayuran melimpah, sehingga harga juga turun atau murah.
Selain harga sayur yang melonjak, pasokannya juga tidak banyak seperti hari-hari sebelumnya saat cuaca bagus,sekarang ini pasokan turun, pedagang di Pasar tidak bisa mendapat pasokan banyak karena panennya sedikit dan harus dibagi banyak pedagang,’’jelasnya.(Maurits Sakbal)
0 Response to "Harga Sayur di Pasar Timika Melambung"
Post a Comment