Pos Lintas Batas Negara Dibangun Cegah Peredaran Narkotika di Skouw
SAPA (JAYAPURA) –Menteri Koordinator (Menko) Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengatakan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Skouw, adalah bagian dari upaya mencegah masuknya narkotika.
PLBN tersebut dibangun di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, yang berbatasan langsung dengan Wutung, Provinsi Sandaun, Papua Nugini.
"Justru inikan perbatasan di perbaiki, setiap lintas batas pemerintah konsen membangun satu sarana yang memadai," kata Wiranto di Jayapura, Papua, Jumat (12/8).
Termasuk, kata dia, dengan memperhatikan laporan serta keluhan bahwa masih banyaknya jalan-jalan 'tikus' lewat darat serta lewat laut yang kerap kali dijadikan celah untuk masuknya barang ilegal.
"Termasuk yang dilaporkan masih banyak jalan-jalan tikus, lewat perbatasan laut oleh pedagang ganja ini. Itu juga menjadi perhatian kita (pemerintah) sebagai bagian dari aparat keamanan yang lebih waspada dan usulan kepada pemerintah pusat untuk membangun sarana-sarana yng bisa netralisir peredaran narktika dan lainnya," kata Wiranto.
Secara terpisah, Kepala Badan Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Provinsi Papua Suzana D Wanggai membenarkan bahwa masih banyak jalan-jalan tikus disepanjang perbatasan RI-PNG yang perlu diperhatikan.
"Memang masih banyak, masuknya ganja (narkotika) di kita (Papua), dan ini perlu ada perhatian khusus terutama bagaimana bisa menjaga di wilayah laut. Kalau darat kan sudah. Seperti begini pembangunan PLBN untuk mencegah hal itu. Sementara info jalan-jalan tikus akan kita perkuat dengan koordinasi antarinstansi dan perlu juga pembangunan pos-pos laut," katanya.
Menko Polhukam Wiranto dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bersama sejumlah tamu negara berkunjung ke perbatasan RI-PNG di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Kamis pagi hingga siang.
Di perbatasan negara paling timur Indonesia itu, Menko Polhukam melihat sejauhmana pembangunan PLBN yang akan rampung pada Oktober tahun ini, serta memberikan bendera Merah Putih kepada para tokoh perbatasan dan menyaksikan ikrar bela negara oleh para tokoh agama, adat, pemuda dan masyarakat setempat.
Sementara terkait biaya pembangunan PLBN Skouw, Project Manager PLBN Skouw PT Nindya Karya Puji Santoso menyatakan pihaknya telah menghabiskan biaya sebesar Rp165 miliar.
"Sampai tahun ini anggaran Rp165 miliar itu untuk seluruh infrastruktur. Kelanjutannya nanti akan kembali dilelang oleh Kementerian PU," ujar dia.
Ia menjelaskan dalam pekerjaan tersebut terdapat belasan bangunan yang dikerjakan dengan berbagai fungsi. Mulai dari bagian keamanan, kesehatan, hingga perumahan pegawai.
"Ada 13 unit bangunan yang sedang kita bangun, yang paling besar itu gedung utama dan klinik," kata dia.
Puji mengakui pembangunan yang tengah berlangsung itu diperkirakan lebih cepat dari target waktu yang ditetapkan.
"Untuk progresnya total sudah 55,64 persen, dari rencana 47,91 persen. Jadi lebih cepat 7 persen," ujarnya lagi.
Disebutkannya, bangunan-bangunan yang sedang dikerjakan yaki klinik satu unit, tempat pemeriksaan dua unit, jembatan timbang, rumah jembatan timbang, cargo scaner, rumah untuk anjing pelacak dan utilitas.
Sebagai informasi, peresmian PLBN Skouw diagendakan bersamaan dengan PLBN Wutung milik Papua Nugini. (ant)
PLBN tersebut dibangun di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, yang berbatasan langsung dengan Wutung, Provinsi Sandaun, Papua Nugini.
"Justru inikan perbatasan di perbaiki, setiap lintas batas pemerintah konsen membangun satu sarana yang memadai," kata Wiranto di Jayapura, Papua, Jumat (12/8).
Termasuk, kata dia, dengan memperhatikan laporan serta keluhan bahwa masih banyaknya jalan-jalan 'tikus' lewat darat serta lewat laut yang kerap kali dijadikan celah untuk masuknya barang ilegal.
"Termasuk yang dilaporkan masih banyak jalan-jalan tikus, lewat perbatasan laut oleh pedagang ganja ini. Itu juga menjadi perhatian kita (pemerintah) sebagai bagian dari aparat keamanan yang lebih waspada dan usulan kepada pemerintah pusat untuk membangun sarana-sarana yng bisa netralisir peredaran narktika dan lainnya," kata Wiranto.
Secara terpisah, Kepala Badan Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Provinsi Papua Suzana D Wanggai membenarkan bahwa masih banyak jalan-jalan tikus disepanjang perbatasan RI-PNG yang perlu diperhatikan.
"Memang masih banyak, masuknya ganja (narkotika) di kita (Papua), dan ini perlu ada perhatian khusus terutama bagaimana bisa menjaga di wilayah laut. Kalau darat kan sudah. Seperti begini pembangunan PLBN untuk mencegah hal itu. Sementara info jalan-jalan tikus akan kita perkuat dengan koordinasi antarinstansi dan perlu juga pembangunan pos-pos laut," katanya.
Menko Polhukam Wiranto dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bersama sejumlah tamu negara berkunjung ke perbatasan RI-PNG di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Kamis pagi hingga siang.
Di perbatasan negara paling timur Indonesia itu, Menko Polhukam melihat sejauhmana pembangunan PLBN yang akan rampung pada Oktober tahun ini, serta memberikan bendera Merah Putih kepada para tokoh perbatasan dan menyaksikan ikrar bela negara oleh para tokoh agama, adat, pemuda dan masyarakat setempat.
Sementara terkait biaya pembangunan PLBN Skouw, Project Manager PLBN Skouw PT Nindya Karya Puji Santoso menyatakan pihaknya telah menghabiskan biaya sebesar Rp165 miliar.
"Sampai tahun ini anggaran Rp165 miliar itu untuk seluruh infrastruktur. Kelanjutannya nanti akan kembali dilelang oleh Kementerian PU," ujar dia.
Ia menjelaskan dalam pekerjaan tersebut terdapat belasan bangunan yang dikerjakan dengan berbagai fungsi. Mulai dari bagian keamanan, kesehatan, hingga perumahan pegawai.
"Ada 13 unit bangunan yang sedang kita bangun, yang paling besar itu gedung utama dan klinik," kata dia.
Puji mengakui pembangunan yang tengah berlangsung itu diperkirakan lebih cepat dari target waktu yang ditetapkan.
"Untuk progresnya total sudah 55,64 persen, dari rencana 47,91 persen. Jadi lebih cepat 7 persen," ujarnya lagi.
Disebutkannya, bangunan-bangunan yang sedang dikerjakan yaki klinik satu unit, tempat pemeriksaan dua unit, jembatan timbang, rumah jembatan timbang, cargo scaner, rumah untuk anjing pelacak dan utilitas.
Sebagai informasi, peresmian PLBN Skouw diagendakan bersamaan dengan PLBN Wutung milik Papua Nugini. (ant)
0 Response to " Pos Lintas Batas Negara Dibangun Cegah Peredaran Narkotika di Skouw"
Post a Comment