Cegah Penyebaran Covid-19, Gugus Tugas Boven Digoel Bentuk Tim Tracing Kontak Pasien
Thursday, June 11, 2020
Edit
TANAH MERAH, LELEMUKU.COM - Guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Boven Digoel, Tim gugus tugas pencegahan Covid-19 Boven Digoel membentuk tim tracing atau tim pelacakan, Kamis (11/6/2020).
Ketua Pokja Kesehatan tim gugus tugas pencegahan penyebaran Covid-19 Boven Digoel dr. Yuki.T mengatakan tujuan di bentuknya tim tracing ini yaitu melacak semua orang-orang yang kontak langsung dengan pasien.
dr.Yuki juga menjelaskan dalam penanganan penyakit menular yang terutama yaitu pelacakannya, karena kita harus mencari kontak-kontak langsung atau kontak erat dengan pasien.
"Sehingga dengan pelacakan ini kita bisa temukan, dan dapat di tangani,periksa sehingga penyebaran penyakit menular itu dapat di batasi dan teratasi begitu prinsipnya," tegasnya.
Lanjutnya, seandainya yang punya kontak ada di luar Kabupaten misalnya Kabupaten Merauke maka kita akan berkoordinasi dengan tim gugus dari kabupaten tersebut begitu pun sebaliknya, dan kita akan langsung melakukan pelacakan.
Tetapi seandainya yang punya kontak erat didaerah sangat pedalaman itu kita tidak bisa melacak.
Misalnya ada pasien yang kontak eratnya ada di daerah pertambangan, daerah pegunungan bintang kita tidak bisa melakukan tracking karena butuh biaya yang besar serta di sana daerah pelosok dan minim jaringan komunikasi.
Apabila kontak pasien berada di Distrik maka kita perlu melakukan tracing dengan cara berkoordinasi dengan puskesmas Distrik.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat seandainya ditemukan hasil rapid reaktif jangan menolak untuk di karantina karena tujuan kita yaitu melindungi masyarakat Kabupaten Boven Digoel bebas Covid-19.
Tim tracing inipun dibagi menjadi 3 regu dan masing-masing regu terdiri dari 2 petugas Kesehatan, 1 anggota Polri, 1 anggota Basarnas dan 1 Staff Dari Dinas Kominfo. (infopublik)
Ketua Pokja Kesehatan tim gugus tugas pencegahan penyebaran Covid-19 Boven Digoel dr. Yuki.T mengatakan tujuan di bentuknya tim tracing ini yaitu melacak semua orang-orang yang kontak langsung dengan pasien.
dr.Yuki juga menjelaskan dalam penanganan penyakit menular yang terutama yaitu pelacakannya, karena kita harus mencari kontak-kontak langsung atau kontak erat dengan pasien.
"Sehingga dengan pelacakan ini kita bisa temukan, dan dapat di tangani,periksa sehingga penyebaran penyakit menular itu dapat di batasi dan teratasi begitu prinsipnya," tegasnya.
Lanjutnya, seandainya yang punya kontak ada di luar Kabupaten misalnya Kabupaten Merauke maka kita akan berkoordinasi dengan tim gugus dari kabupaten tersebut begitu pun sebaliknya, dan kita akan langsung melakukan pelacakan.
Tetapi seandainya yang punya kontak erat didaerah sangat pedalaman itu kita tidak bisa melacak.
Misalnya ada pasien yang kontak eratnya ada di daerah pertambangan, daerah pegunungan bintang kita tidak bisa melakukan tracking karena butuh biaya yang besar serta di sana daerah pelosok dan minim jaringan komunikasi.
Apabila kontak pasien berada di Distrik maka kita perlu melakukan tracing dengan cara berkoordinasi dengan puskesmas Distrik.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat seandainya ditemukan hasil rapid reaktif jangan menolak untuk di karantina karena tujuan kita yaitu melindungi masyarakat Kabupaten Boven Digoel bebas Covid-19.
Tim tracing inipun dibagi menjadi 3 regu dan masing-masing regu terdiri dari 2 petugas Kesehatan, 1 anggota Polri, 1 anggota Basarnas dan 1 Staff Dari Dinas Kominfo. (infopublik)
Related Posts