Samsung Luncurkan Smartphone Z2 Dengan Gunakkan OS Open Source Bernama Tizen

Perusahaan Selular, PT Samsung Electronics Indonesia baru saja meluncurkan Samsung Z2, ponsel pintar (smartphone) pertama di Indonesia yang menggunakan Tizen, sistem operasi berasis Linux yang sifatnya open source (terbuka). Selain untuk smartphone, Samsung juga telah mengembangkan platform Tizen untuk perangkat wearable, Smart TV, dan perangkat rumah tangga.

"Tizen adalah bagian dari masa depan perangkat teknologi, di mana konektivitas antar perangkat akan menjadi kebutuhan bagi para pengguna teknologi. Tizen menawarkan sistem operasi yang inovatif yang dapat mendukung pengalaman pengguna, di mana mereka dapat menggunakannya secara terintegrasi untuk antar perangkat," ujar Presiden Samsung Electronics Indonesia, Jaehoon Kwon, di peluncuran Samsung Z2, di Jakarta, Rabu (19/10).

Kwon menambahkan, Samsung Z2 juga dirancang dengan spesifikasi dan fitur-fitur yang sesuai untuk konsumen di Indonesia, khususnya mereka yang baru akan beralih dari feature phone dan pertama kali akan memilih smartphone.

Samsung Z2 dilengkapi prosesor Quad-core 1.5GHz, RAM 1GB, memori internal 8GB, dan memiliki slot dual SIM Card. Perangkat yang sudah mendukung internet super cepat 4G ini juga memiliki fitur Ultra Data Saving untuk membantu menghemat pemakaian data.

Sebagai tambahan, Samsung Z2 memberikan bonus back cover eksklusif bermotif batik yang sudah terdapat di dalam box kemasan penjualan. Di Indonesia, model ini dibanderol dengan harga Rp 899.000.

Untuk mendukung perkembangan ekosistem Sistem Operasi (OS) Tizen di Indonesia, PT Samsung Electronics Indonesia mengadakan Indonesia Next App 3.0 (INA 3.0), sebuah kompetisi pencarian aplikasi terbaik buatan para developer lokal.

Di tahun ketiganya, INA 3.0 menantang pengembang dan startup lokal untuk berinovasi menciptakan aplikasi untuk perangkat mobile dan wearable berbasis OS Tizen, dan juga aplikasi untuk perangkat Virtual Reality (VR).

"Melalui INA 3.0, Samsung ingin membuka kesempatan bagi developer Indonesia untuk menuangkan ide mereka, dan menjadi pionir dalam pengembangan ekosistem Tizen di Indonesia dengan aplikasi-aplikasi buatan mereka," ujar Marketing Director IT & Mobile Business Samsung Electronics Indonesia, Vebbyna Kaunang, di Jakarta, Rabu (19/10).

Vebbyna melihat aplikasi smartphone berbasis Tizen, wearable dan virtual reality akan menjadi tren baru dalam beberapa waktu mendatang, sehingga menjadi langkah yang baik untuk menumbuhkan ekosistem pengembang lokal di Indonesia.

Samsung juga baru saja meluncurkan Samsung Z2, ponsel pintar pertama di Indonesia yang menggunakan Tizen, sistem operasi berasis Linux yang sifatnya open source (terbuka).

Aplikasi terpilih dari peserta INA 3.0 saat ini juga sudah dapat diunduh dan digunakan pada perangkat Samsung Z2 dan Samsung Gear S2.

ejak 2012, Samsung mulai mengembangkan sebuah platform atau sistem operasi sendiri yang bernama Tizen. Meskipun perkembangan Tizen tidak pesat, masih di bawah bayang-bayang Android, namun Samsung ternyata tidak pernah berhenti membangun sistem operasi terbuka ini.

Tahun ini, khususnya di Indonesia, Samsung mulai terlihat melakukan pergerakan untuk mempopulerkan Tizen. Salah satunya adalah dengan peluncuran ponsel pintar perdana di Tanah Air.

Perusahaan asal Korea Selatan ini memilih untuk langsung memasukkan ponsel terbarunya yakni Z2. Seri-seri ponsel Tizen sebelumnya, biasanya baru Samsung percayakan untuk dipasarkan di India saja.

Tizen sendiri juga tidak hanya didedikasikan ke ponsel. Gawai-gawai lain seperti sandangan (wearable) Gear S, Gear Fit, Gear VR, hingga televisi, kulkas, dan mesin cuci pintar Samsung juga menggunakan sistem operasi ini.

Lalu apa alasan Samsung menciptakan sistem operasi sendiri untuk jajaran produk-produknya? Mengapa tidak mempercayakan ke sistem operasi yang sudah ada, seperti Android?

Alfred Budiman, Samsung Research & Development Institute Indonesia, menjawab pertanyaan ini saat acara peluncuran Samsung Z2 di Hotel Intercontinental, Jakarta, Rabu (19/10/2016).

"Alasan kami menciptakan dan menggunakan Tizen adalah untuk urusan interkonektivitas (Internet of Things). Samsung memiliki beragam produk, dan belum ada platform yang menyatukannya," ujarnya.

Tizen sendiri diklaim memiliki keunggulan seperti ringan sehingga tidak membutuhkan perangkat keras yang berspesifikasi tinggi, bersifat terbuka (open source), dan tentunya mendukung konektivitas antar gawai.

Sejauh ini Samsung hanya memasarkan Tizen di ponsel kelas bawah. Tapi mereka menyebutkan bahwa langkah yang dilakukan barulah langkah awal, dengan kemungkinan akan hadir ponsel pintar Tizen lain yang mengisi kelas lain ke depannya.

Z2, usaha pertama untuk perkenalan Tizen

Ponsel ini Samsung tempatkan bagi mereka yang baru beralih dari ponsel fitur ke ponsel pintar. Jadi dapat ditebak spesifikasi Z2 tidaklah superior.

Menggunakan sistem operasi Tizen v2.4 dan layar 4 inci WVGA (480x800 piksel), Z2 dibekali prosesor empat inti 1,5GHz dengan RAM 1GB. Memori internalnya 8GB dengan dukungan slot kartu memori. Kamera yang dipasangkan di bagian belakang hanya beresolusi 5MP, depannya VGA saja.

Walau demikian, Samsung Z2 sudah mendukung jaringan 4G LTE Indonesia. "Samsung Z2 mendukung semua band 4G LTE di Indonesia seperti band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 40(2300). Sehingga ponsel ini dapat berjalan di operator siapa saja," tutur Denny Galant, Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia.

Masuk ke perangkat lunak, Z2 mengunggulkan tiga fitur utama. Pertama adalah Ultra Power Saving Mode. Melalui fitur ini, pengguna dapat menghemat penggunaan baterai berkapasitas 1500mAh yang diberikan. Saat aktif, fitur ini akan melakukan beberapa pengaturan seperti: home screen menjadi sangat sederhana dengan tampilan hitam putih, mobile data menjadi nonaktif ketika layar mati, serta menonaktifkan konektivitas nirkabel seperti WiFi dan Bluetooth.

Lalu ada Ultra Data Saving Mode. Ketika fitur ini diaktifkan, penggunaan data untuk aplikasi yang memerlukan koneksi internet akan ditekan sehingga menjadi lebih hemat. Salah satu caranya adalah dengan membatasi penggunaan data di background process.

Terakhir, keberadaan S bike mode. Fitur ini memungkinkan pengguna berkendara lebih aman. Caranya, jika sang pengguna sedang berkendara, hanya telepon darurat yang dapat masuk. Fitur ini juga dapat secara otomatis memberikan balasan kepada beberapa kontak melalui fitur Smart Reply.

Ponsel pintar Z2 tersedia dalam tiga pilihan warna yaitu emas, hitam, dan merah anggur. Dengan spesifikasi kelas pemula, harga yang dibanderol cukup terjangkau yakni Rp899 ribu. Dalam paket penjualan akan disertakan penutup baterai tambahan bermotif batik megamendung.

Selain bonus tersebut, dalam paket penjualannya Z2 dibarengi dengan perdana Smartfren. Karena memiliki dua slot kartu SIM dan mendukung VoLTE, maka pengguna dapat menggunakan layanan internet 4G Smartfren dan nomor GSM di slot kedua. Diberikan pula bonus kuota data 1GB dan 100 menit waktu bicara ke sesama Smartfren berlaku 7 hari.

Kompetisi Indonesia Next App 3.0

Saat ini sejumlah aplikasi populer seperti Line, WhatsApp, Instagram, dan Facebook sudah dapat dinikmati melalui toko virtual Tizen Store. Secara keseluruhan, memang ada 6.500 aplikasi yang tersedia di Tizen Store. Tapi meskipun 2.700 di antaranya tersedia untuk ponsel Z2, baru 1.600 aplikasi saja yang dapat digunakan di pasar Indonesia.

Untuk memperbanyak koleksi aplikasi Tizen, sekaligus memacu pengembang lokal untuk berkarya, Samsung Electronics Indonesia juga menggelar kompetisi pencarian aplikasi terbaik buatan pengembang lokal.

Tahun ini, kompetisi Indonesia Next App (INA) sudah memasuki tahun ketiga. INA sendiri sudah diselenggarakan Samsung mulai 2014. Untuk tahun ini, INA 3.0 mendapatkan antusias yang tinggi jika bicara membuat aplikasi dari sebuah sistem operasi yang tergolong baru.

"Kompetisi tahun ini berhasil melibatkan 600 orang pengembang. Karya yang kami terima mencapai 200 aplikasi. Sulit untuk kami menentukan pemenangnya," kata Vebbyna Kaunang Marketing Director IT and Mobile Business Samsung Electronics Indonesia.

Ada tiga kategori yang dikompetisikan, yaitu aplikasi Smartphone berbasis Tizen untuk ponsel Z2, aplikasi sandangan berbasis Tizen untuk Samsung Gear S2, dan gawai headset VR untuk Gear VR.

Kompetisi tersebut telah diselenggarakan mulai pertengahan Juli hingga pertengahan September. Selama periode waktu tersebut Samsung turut melakukan pembinaan untuk pengenalan Tizen.

Kriteria yang dinilai adalah antarmuka (UI) yang mudah digunakan, fitur-fitur yang disediakan, dan ide beserta konsep yang dipilih dibalik pembuatan aplikasi tersebut. Vebbyna juga menjelaskan kemungkinan penggunaan aplikasi oleh konsumen menjadi pertimbangan juri memilih pemenang.

Salah satu pengembang yang menjadi juara 1 dari adalah duo Dio Alsabah dan Eka Pramudita. Mereka membuat aplikasi bernama Kawaii Pewpew untuk perangkat VR.

Posisi kedua di kategori tersebut diisi dengan aplikasi bernama Giant Hunter buatan Yogie Aditya, dan kemudian aplikasi Anoman yang menjadi juara ketiga. Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah senilai Rp15 juta, Rp25 juta, dan Rp50 juta.

Apabila kita membicarakan Sistem Operasi pada ponsel, maka yang terlintas dalam fikiran kita adalah Android, iOS, WindowsPhone dan Blackberry OS. Namun dalam waktu dekat akan ada sistem operasi terbaru yang ikut meramaikan sistem operasi ponsel pintar yang diusung oleh vendor asal Korea Selatan, Samsung yakni OS Tizen.

Tizen sebelumnya adalah sistem operasi dengan nama Meego yang merupakan gabungan dari Intel Mobilin dan Nokia Maemo. Namun karena Nokia memutuskan untuk lebih fokus ke sistem operasi WindowsPhonenya maka Meego pun ditinggalkan dan kini diganti dengan nama Tizen yang kini tengah diusung alah satu vendor ponsel terbesar yakni Samsung. Diyakini sistem operasi ini akan memiliki potensi yang besar dalam mengusung sistem operasi dari smartphone.

OS Tizen merupakan sistem operasi yang diusung oleh Samsung bekerjasama dengan Linux Foundatiion. berakar dari sistem operasi komputer Linux yang bersifat open source, dimana penggunanya dapat mengotak-atik sistem nya sesuai dengan kebutuhan ponsel itu sendiri. Sifat OS Tizen ini sama dengan OS Android dari Google. Namun sistem operasi ini diprediksi akan menyaingi Android dan  iOS

Samsung kini mulai mengaplikasikan OS Tizen ini pada perngkat buatannya. Pada 3 Juni 2014, Samsung telah resmi mengenalkan smartphone pertamanya bertajuk Samsung Z dengan OS Tizen pada ajang Tizen Developer Conference di San Francisco, Amerika Serikat. Berita ini tentunya menjadi topik baru dalam sistem operasi ponsel. Namun sistem operasi Tizen ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ulasannya.

Kelebihan Sistem Operasi Tizen


  • Hadir dengan dukungan browser HTML5 terbaik
  • Mampu menjalankan semua aplikasi yang sudah ada pada sistem operasi Android
  • Dapat dikembangkan pada perangkat lainnya, seperti Smart TV, Smart camera, dan notebook
  • Mendukung aplikasi pihak ketiga yang berbasis WEB (HTML5, CSS, JavaScript), Native (C/C++) dan Hybrid (Web & Native)
  • Didukung vendor ponsel raksasa Samsung yang berpeluang untuk berkembang pesat
  • Kekurangan Sistem Operasi Tizen
Untuk saat ini masih menjadi prioritas kedua dari Samsung, sebab Samsung masih memprioritaskan Android pada produknya


  • Masih membutuhkan pengenalan kepada publik untuk mendapatkan respon positif
  • Masih membutuhkan sosialisasi dan diferensiasi fungsi serta produk untuk membedakan dengan kompetitor yang sudah ada sebelumnya.


Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel