DPD RI Tinjau Kesiapan Mimika Timur
Wednesday, September 7, 2016
Edit
Yones Murib bersalaman bersama Sekda Ausilus you usai pertemuan. |
SAPA (TIMIKA) – Lima anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), meninjau kesiapan Mimika Timur sebagai salah satu Daerah Otonomi Baru (DOB) yang nantinya dimekarkan dari Kabupaten Mimika menjadi Kabupaten Mimika Timur.
Kelima anggota DPD tersebut diantaranya, Jacob Esau Komigi, SH.,MM dari Provinsi Papua Barat, Yanes Murib, MM dari Provinsi Papua, Syafrudin Atasoge,S.Pd dari Provinsi Nusa Tengara Timur , serta Drs H. Rizal Sirait dan Benny Rihamdani dari Provinsi Sumatera Utara.
Kelima anggota DPD ini tiba di Timika pada Selasa (6/9). Selanjutnya mereka bertolak ke Distrik Agimuga untuk melihat kesiapan fisik dari daerah tersebut. Dimana, rencananya Agimuga akan menjadi ibukota Kabupaten Mimika Timur.
Setelah mengunjungi Agimuga, rombongan pada Rabu (7/9) melakukan tatap muka dengan Pemkab dan DPRD Mimika.
Dalam pertemuan itu dihadiri Sekda Mimika Ausilius You, S.Pd.,MM berserta sejumlah Kepala SKPD, dan Ketua DPRD Elminus B. Mom beserta anggota dewan lainnya. Selain itu, hadir pula tim pemekaran Mimika Barat dan Mimika Timur, serta dua lembaga adat yakni, Lemasko dan Lemaasa.
Ketua Tim DPD RI Yanes Murib, MM mengatakan, DPD RI memberikan perhatian serius terhadap aspirasi pemekaran daerah. Dikarenakan, dengan pemekaran diharapkan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat, sehingga dapat sama dengan kabupatena lainya.
Untuk itu, pemerintah menargetkan pada tahun 2025 ada sekitar 190 daerah pemekaran baru. Dimana 65 diantaranya merupakan Amanat Presiden (Ampres), sehingga harus menjadi prioritas.
“Setelah kunjungan dari DPD RI disetiap DOB, maka 3-5 Oktober tim pemekaran bahas usulannya ke Jakarta sebagai usulan nasional. Kami berharap dengan pemekaran DOB adalah solusi dalam pembangunan daerah dalam hal pelayanan publik,”ujar Yanes.
Yanes menyebutkan, untuk Mimika ada dua wilayah DOB .yaitu, Mimika Barat dan Mimika Timur. Namun untuk Mimika Barat berkasnya masih dalam proses di pusat.
“Untuk Mimika Barat ini memang sudah selesai persyaratannya, dan masih proses di pusat. Sedangkan untuk Mimika Timur yang menjadi fokus kunjungan DPD-RI, dikarenakan kunjungan fisik di wilayah DOB merupakan salah satu persyaratan,” jelasnya.
Yanes meyakini, kedua wilayah ini nantinya dapat berkembang seperti Kabupaten Mimika, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Fak-fak.
“Saya yakin dengan pemekaran daerah tersebut akan berkembang. Contohnya saja Mimika yang sejak di mekarkan dari Fak-Fak, Mimika menjadi berkembang seperti sekarang ini, bahkan APBD Mimika merupakan yang terbesar dari semua kabupaten di Papua. Bahkan belanja pegawai Mimika yang tertinggi,” jelasnya.
Untuk itu, menurut Yanes, apabila ada daerah yang ingin adanya perubahan, maka dapat diajukan ke Pemkab setempat agar dapat didorong ke pusat.
“Kami berharap jika daerah lain ingin adanya perubahan sekiranya dapat didorong oleh Pemda untuk mendukung pemekaran tersebut, sehingga dapat memberikan perubahan kepada masyarakat,” terangnya.
Sementara, Sekda Mimika Ausilius You, S.Pd.,MM mengatakan, dari hasil pertemuan ini akan disampaikan kepada Bupati Mimika Eltinus Omaleng. Agar, anggaran pemekaran dapat dianggarkan dalam APBD Perubahan, dan juga tahun anggaran 2017.
“Terserah nanti mereka pandang saya seperti apa , saya tetap sampaikan, sebagai sekretaris daerah definitive saya akan sampaikan kepada bupati dan wakil bupati. Ini bisa terwujud dengan baik jika suasana kekeluargaan dapat terwujud, kebersamaa dapat kita kedepankan. Karena dengan begitu, kita dapat meraih kunci kesuksesan,” terangnya
Sementara itu, Ketua DPRD Mimika Elminus B Mom, SE mengatakan, cepat atau lambat realisasi pemekaran tergantung dari daerah tersebut. Pihak DPRD selalu menganggarkan dana untuk dua wilayah pemekaran, namun penanganan sampai saat ini tidak jelas.
Dirinyapun menegaskan, agar pada APBD-P nanti harus dianggarakan untuk dua wilayah pemekaran tersebut.
“Kami bahkan sudah anggarkan untuk Mimika Timur sekian, Mimika Barat sekian tetapi sampai sekarang ini tidak jelas. Saya harapkan tolong di APBD-P ini siapkan anggaran untuk dua pemekaran ini,” tegasnya.
Selain itu ada beberapa tangapan dari berbagai pihak baik dari Lembaga adat Lemasko dan Lemasa, juga tim-tim pemekaran dari Mimika Timur dan Mimika Barat. Merekapun mengeluhkan hal yang sama, menyangkut ketidakadanya dukungan pemerintah daerah terhadap rencana pemekaran tersebut.
Bahkan tim pemekaran mempertanyakan anggaran 2015 yang dianggarakan oleh DPRD, namun tidak tersalurkan.
Seperti yang diungkapkan ketua tim pemekaran Mimika Timur Rudolof Bauw. Kata dia, sampai saat ini mereka bergerak sendiri tanpa adanya dukungan Pemkab.
“Saya harus jujur, pemekaran ini tidak pernah ada dukungan dari pemda Mimika. Sampai detik ini Kami bergerak sendiri,”ungkapnya.
Hal senada diungkapkan, ketua tim pemekaran Mimika Barat Philipus Monaweyau. Dijelaskna, perjuangan untuk pemekaran ini sudah dilakukan oleh seluruh Tim pemekaran dua DOB semenjak tahun 2009, namun belum ada bentuk dukungan dari pemkab Mimika.
Menurutnya, perjuangan dari tim dua DOB ini merupakan perjuangan yang membawakan aspirasi dari seluruh masyarakat Miktim dan Mabar, yang sangat jauh dari jangkauan pelayanan pemerintah Induk. Masyarakat dua DOB ini menginginkan kesejahteraan dan kemakmuran, karena Mimika ini merupakan wilayah yang sangat luas dan pertumbuhan manusianya pun semakin pesat.
Terkait dengan hal tersebut, maka pihaknya mengharapkan agar pemekaran ini bisa direalisasikan secepatnya dalam 2016 , karena Miktim dan Mikbar luas dan tidak bisa lagi bergantung dalam kabupaten Induk yang memang jangkauannya sangat susah.
“Kemarin Tim DPD RI sudah berkunjung ke Miktim, dan mengetahui seberapa jauhnya dari jangkauan Mimika. Masyarakat dua DOB ini ingin cepat dalam mendaptkan perhatian pemerintah,”ujarnya.
Meski mengakui tidak mendapat dukungan dari pemkab Mimika, namun Ketua Tim Pemekaran dua DOB tersebut tetap mengucapkan terima kasih kepada Sekda dan DPRD yang telah memperjuangkan pemekaran ini, sehingga pihaknya merasakan adanya titik keberhasilan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Sekda dan seluruh anggota legislatif Mimika, karena telah mendukung dalam memperjuangkan pemekaran dua DOB ini,” ucap kedua ketu tim pemekaran ini. (Indryani/Acik N)
Related Posts