Mengenal Musisi Jazz Asal Indonesia Timur Jeko Fauzy (Bagian I)
Jeko Fauzy |
BAGI pecinta musik jazz tentunya akan mengenal siapa Jeko Fauzy. Jeko adalah salah satu musisi jazz terkenal di Indonesia, dan berasal dari Indonesia Timur. Untuk pertama kalinya, Jeko akan tampil menghibur warga Timika pada 3 September 2016 di Waanal Coffee And Resto. Solo Performance yang akan ditampilkan Jeko ini terselenggara atas kerjasama Waanal Coffee and Resto dan BRI Cabang Timika sebagai sponsor utama.
Nah...! sebelum kita menyaksikan penampilan Jeko di Waanal Coffee And Resto pada 3 September 2016, kita akan mengenal perjalanan karier Jeko terlebih dahulu.
Jeko adalah pria kelahiran Jakarta 20 Oktober 1979. Pria asal Ambon ini pertama kalinya mengenal musik dari sang Ibu Olgha Nanulaitta sejak usai 6 tahun. Kala itu, Jeko
mengenal musik secara praktis main piano, orgen dan guitar.
Sejak usia 8 tahun Jeko, selalu aktif tampil di musik untuk teater, drama anak dan pantomim, karena sang Ayah Husein Rahimy Marasabessy adalah pelukis dan guru teater di Jakarta.
Dunia show sudah di mulai dari usia 8 tahun sampai akhirnya tahun 2000 Jeko memutuskan untuk belajar musik barat secara akademis di Anima Musik Jogjakarta pada tahun 1999-2000, dan melanjutkan program S1 di Intitut Seni Indonesia Jogjakarta tahun 2000-2006.
Sebagai mahasiswa, Ia menekuni musik classic Eropa, seperti karya-karya Francesco Taregga, Villa Lobos Isaac Albeniz, dll. Hingga Ia menentukan untuk belajar improvisasi jazz lebih mendalam dari dosen Contrabass, Agung Prasetyo tahun 2002.
Saat menjadi mahasiswa, Ia sudah mulai aktif sebagai pengajar di lembaga-lembaga sekolah musik di Jogjakarta. Dan sebagai profesional arranger, dia juga mulai membuat arrangement untuk format combo, Chambers music, Bigband, bahkan light Orchestra.
Tahun 2002, Ia mendapatkan Anugerah 'the best jazz guitarist Indonesia' di festival Jazz Goes to Campus Universitas Indonesia - UI Jakarta. Sekaligus band besutannya 'Corners Band' mendapat Anugerah 'The Best Jazz Band Indonesia'. Yang mana anggota Band sekarang adalah pelaku-pelaku music jazz Indonesia seperti Fany Kuncoro, Helmy Agustrian dan Pramono Abdi Pamungkas.
Tahun 2004, Ia membentuk Bigband 'Jurasik' yang seluruh anggotanya merupakan mahasiswa Seni musik jogjakarta dan mendapatkan anugerah dari Institut Teknik bandung sebagai 'Bigband terbaik Indonesia' tahun 2005. Dan para anggota itu pun sekarang menjadi musisi profesional di jakarta dan Bali. Diantaranya Andi Gomez (piano), Dede Pardede, Donna Koeswinarno, Bimo Haryo dll. Mereka sekarang menjadi pemain tetap di Erwin Gutawa Orchestra, Addie M.S. Twilight Orchestra dll.
Sebagai jazz guitarist, Jeko pernah belajar dengan Olle Patiselano, Agam Hamzah, Koko Harsoe, Rahman Pati'iha, Dion Janapria, Johanes Rahardianto dll. Dan untuk mentor internasional, Jeko Pernah belajar dengan Guenter Weiss ( Germany ), Reg Schwager (Canada), Gilad Hekselman dan Joe Rosenberg, David Sills (U.S.A) David Ades ( Australia), Peter Ypma (Netherland), dll.
Sebagai guitarist jazz, ia telah terlibat dalam pengarapan album International bersama musisi jazz internasional. Dan partisipasi dalam berbagai event jazz Nasional dan Internasional.
Setelah perjalannya, sekarang Ia menetap di Bali sebagai leader group Jeko Fauzy Trio , Jeko Fauzy Quartet dan Saraswati Quartet, dan telah menghasilkan 3 album bersamanya.
Sebagai pengajar musik, dia pernah mengajar di sekolah musik milik Dwiki Darmawan 'Farabi Musik' Denpasar, Yamaha Music School dan mengajar musik di beberapa International School di Bali. (Red)
0 Response to "Mengenal Musisi Jazz Asal Indonesia Timur Jeko Fauzy (Bagian I)"
Post a Comment