Komisi C Menyayangkan Kondisi Tiga Sekolah di Iliale
SAPA (TIMIKA) – Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan perwakilan Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Dispendasbud) Kabupaten Mimika, Kamis (11/8) mengunjungi lokasi pengungsian dan tiga sekolah yang ada di kampung Iliale Distrik Kwamki Narama.
Tiga sekolah tersebut, yaitu TK Penuai II, SD YPPGI, dan SMKN 4 Peternakan. Dimana kondisi sekolah pasca konflik antar kelompok yang terjadi beberapa waktu lalu, sangat memprihatinkan. Dan Komisi C yang melakukan kunjungan ini, sangat menyayangkan dengan pengrusakan sekolah, serta meminta pelaku ditindak secara tegas.
Wakil ketua komisi C Philipus Waker setelah melihat kondisi sekolah yang di obrak-abrik mengatakan, bahwa perbuatan ini tidak wajar. Sekolah dan fasilitas belajar anak-anak ini salah apa sampai dirusak dan di hamburkan. Kepolisian harus bisa menemukan pelaku-pelaku pengrusakan dan pembongkaran fasilitas sekolah, karena ini sudah merugikan dunia pendidikan.
“ Saya sangat menyayangkan dengan kondisi ini. Sekolah tempat mancari ilmu dan tidak ada kaitannya dengan konflik, kenapa dirusak,”tuturnya.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Mimika, M.Nurman S. Karupukaro kepada Wartawan di kantor DPRD mengatakan, Dewan juga sudah melihat sekolah-sekolah yang rusak akibat dari konflik kwamki narama, dimana ada gedung dan fasilitas sekolah TK, SD dan SMKN 4 hancur.
“Ini sangat kami sesalkan, karena masyarakat yang melakukan itu tidak bertanggung jawab. Kami harapkan pemerintah dapat mengganti semua kerusakan yang ada di sekolah tersebut, dan kepada masyarakat yang rumahnya dibakar, pemerintah juga harus berupaya untuk mengganti kerusakan yang terjadi. Kami harap masyarakat bisa bersabar sampai penyelesaian ini selesai,” ungkap Nurman.
Ia mengatakan, pihaknya mengharapkan agar masyarakat di Ileale dan sekitarnya, bisa memberikan ruang kepada anak-anak untuk tetap melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) meskipun sekolah dalam keadaan rusak. Kegiatan belajar mengajar tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi di tempat pengungsian ataupun rumah warga tidak menjadi masalah, yang terpenting pendidikan tetap berjalan.
“Kita berharap semua masyarakat di Iliale dan SP3 menjaga kamtibmas, dengan memberi ruang kepada anak-anak untuk sekolah. Seperti di tempat pengungsian ataupun rumah-rumah, berikan anak kepercayaan untuk guru mendidik, supaya mereka tetap bersekolah,” kata Nurman.
Lanjut Nurman terkait kerusakan fasilitas sekolah sudah didata oleh Dispendasbud. Komisi C berharap Dispendasbud dan Dispenmen mengusulkan apa saja yang sudah menjadi kerugian baik itu fasilitas dalam sekolah, fasilitas belajar mengajar, dan fasilitas ruang guru dan rumah guru. Agar pemerintah dalam hal ini dinas terkait untuk mengajukan proposal supaya kalau dalam perubahan dewan akan menyetujui untuk dianggarkan.
“Kami minta di Kwamki Narama didirikan pos bersama TNI-Polri, supaya menjaga kamtibmas, agar masyarakat merasa nyaman dan betul-betul kalau itu tindak tegas maka hukum positif harus diberlakukan,” terang Nurman.
Ikut dalam kunjungan ini ketua komisi C Nurman Karupukaro, wakil ketua komisi C Philipus Wakerkwa, anggota komisi C Yohanes Wantik, Muhamad Asri, anggota komisi A Mathius Yanengga. Sementara perwakilan dari Dispendasbud yaitu Kepala Bidang SMP Rufina Saklil, Kasie Kurikulum Dispendasbud Manto Ginting, Kadistrik Kuala Kencana Ever Lukas Hindom, Sekretaris Dinas Sosial Nius Wenda, Kepala Puskesmas Kwamki Narama Emmy Kogoya, dan sekretariat DPRD Kabupaten Mimika. (Maria Welerubun)
Tiga sekolah tersebut, yaitu TK Penuai II, SD YPPGI, dan SMKN 4 Peternakan. Dimana kondisi sekolah pasca konflik antar kelompok yang terjadi beberapa waktu lalu, sangat memprihatinkan. Dan Komisi C yang melakukan kunjungan ini, sangat menyayangkan dengan pengrusakan sekolah, serta meminta pelaku ditindak secara tegas.
Wakil ketua komisi C Philipus Waker setelah melihat kondisi sekolah yang di obrak-abrik mengatakan, bahwa perbuatan ini tidak wajar. Sekolah dan fasilitas belajar anak-anak ini salah apa sampai dirusak dan di hamburkan. Kepolisian harus bisa menemukan pelaku-pelaku pengrusakan dan pembongkaran fasilitas sekolah, karena ini sudah merugikan dunia pendidikan.
“ Saya sangat menyayangkan dengan kondisi ini. Sekolah tempat mancari ilmu dan tidak ada kaitannya dengan konflik, kenapa dirusak,”tuturnya.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Mimika, M.Nurman S. Karupukaro kepada Wartawan di kantor DPRD mengatakan, Dewan juga sudah melihat sekolah-sekolah yang rusak akibat dari konflik kwamki narama, dimana ada gedung dan fasilitas sekolah TK, SD dan SMKN 4 hancur.
“Ini sangat kami sesalkan, karena masyarakat yang melakukan itu tidak bertanggung jawab. Kami harapkan pemerintah dapat mengganti semua kerusakan yang ada di sekolah tersebut, dan kepada masyarakat yang rumahnya dibakar, pemerintah juga harus berupaya untuk mengganti kerusakan yang terjadi. Kami harap masyarakat bisa bersabar sampai penyelesaian ini selesai,” ungkap Nurman.
Ia mengatakan, pihaknya mengharapkan agar masyarakat di Ileale dan sekitarnya, bisa memberikan ruang kepada anak-anak untuk tetap melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) meskipun sekolah dalam keadaan rusak. Kegiatan belajar mengajar tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi di tempat pengungsian ataupun rumah warga tidak menjadi masalah, yang terpenting pendidikan tetap berjalan.
“Kita berharap semua masyarakat di Iliale dan SP3 menjaga kamtibmas, dengan memberi ruang kepada anak-anak untuk sekolah. Seperti di tempat pengungsian ataupun rumah-rumah, berikan anak kepercayaan untuk guru mendidik, supaya mereka tetap bersekolah,” kata Nurman.
Lanjut Nurman terkait kerusakan fasilitas sekolah sudah didata oleh Dispendasbud. Komisi C berharap Dispendasbud dan Dispenmen mengusulkan apa saja yang sudah menjadi kerugian baik itu fasilitas dalam sekolah, fasilitas belajar mengajar, dan fasilitas ruang guru dan rumah guru. Agar pemerintah dalam hal ini dinas terkait untuk mengajukan proposal supaya kalau dalam perubahan dewan akan menyetujui untuk dianggarkan.
“Kami minta di Kwamki Narama didirikan pos bersama TNI-Polri, supaya menjaga kamtibmas, agar masyarakat merasa nyaman dan betul-betul kalau itu tindak tegas maka hukum positif harus diberlakukan,” terang Nurman.
Ikut dalam kunjungan ini ketua komisi C Nurman Karupukaro, wakil ketua komisi C Philipus Wakerkwa, anggota komisi C Yohanes Wantik, Muhamad Asri, anggota komisi A Mathius Yanengga. Sementara perwakilan dari Dispendasbud yaitu Kepala Bidang SMP Rufina Saklil, Kasie Kurikulum Dispendasbud Manto Ginting, Kadistrik Kuala Kencana Ever Lukas Hindom, Sekretaris Dinas Sosial Nius Wenda, Kepala Puskesmas Kwamki Narama Emmy Kogoya, dan sekretariat DPRD Kabupaten Mimika. (Maria Welerubun)
0 Response to "Komisi C Menyayangkan Kondisi Tiga Sekolah di Iliale"
Post a Comment