Kodam Antisipasi Insiden Bernuansa SARA
SAPA (TIMIKA) - Menyikapi insiden keributan bernuansa Suku Agamar Ras dan Antar Golongan (SARA) yang berujung perusakan dan pembakaran rumah ibadah oleh sekelompok massa di Tanjungbalai, Provinsi Sumatera Utara pada Jumat malam (29/7) pekan lalu. Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/ Cenderawasih melakukan langkah-langkah antisipasi, pencegahan, dan kewaspadaan agar kejadian serupa tidak merembet dan terjadi di wilayah lain, termasuk di wilayah Papua.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian melalui rilis yang diterima Salam Papua pada Senin (1/8) memerintahkan aparat Komando Kewilayahan seperti Korem, Kodim dan seterusnya agar berkoordinasi dengan Polri bersama-sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda, kalangan media serta komponen masyarakat lainnya untuk memberikan pengertian kepada umatnya masing-masing.
“Memberikan pengertian agar warga masyarakat lainnya untuk tidak mudah terpancing dan terprovokasi oleh kejadian di tempat lain, tetapi harus selalu menjaga persatuan dan kerukunan antar umat beragama agar Papua ini tetap aman, tenteram dan kondusif,” ujar Pangdam.
Disamping melakukan koordinasi dan komunikasi sosial dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya, Kodam XVII/Cenderawasih serta Polri bersama masyarakat baik itu pemuda dari Muslim, Nasrani, Hindu, Budha melakukan pengamanan secara bersama-sama terhadap rumah-rumah ibadah, dan terus memonitor perkembangan situasi di wilayah.
Ia juga mengimbau kepada warga masyarakat, untuk terus membangun toleransi antar umat beragama, memperkuat nilai-nilai kebersamaan, menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan serta menahan diri dari perbuatan yang dapat merugikan orang lain, melanggar norma hukum negara dan agama.
“Bila melihat indikasi terjadinya potensi konflik di lingkungannya agar segera melapor kepada aparat keamanan terdekat. Kita harus bersama-sama menjaga keamanan, agar situasi di wilayah Papua dan Papua Barat ini semakin aman, damai dan kondusif,” pungkasnya. (red)
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian melalui rilis yang diterima Salam Papua pada Senin (1/8) memerintahkan aparat Komando Kewilayahan seperti Korem, Kodim dan seterusnya agar berkoordinasi dengan Polri bersama-sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda, kalangan media serta komponen masyarakat lainnya untuk memberikan pengertian kepada umatnya masing-masing.
“Memberikan pengertian agar warga masyarakat lainnya untuk tidak mudah terpancing dan terprovokasi oleh kejadian di tempat lain, tetapi harus selalu menjaga persatuan dan kerukunan antar umat beragama agar Papua ini tetap aman, tenteram dan kondusif,” ujar Pangdam.
Disamping melakukan koordinasi dan komunikasi sosial dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya, Kodam XVII/Cenderawasih serta Polri bersama masyarakat baik itu pemuda dari Muslim, Nasrani, Hindu, Budha melakukan pengamanan secara bersama-sama terhadap rumah-rumah ibadah, dan terus memonitor perkembangan situasi di wilayah.
Ia juga mengimbau kepada warga masyarakat, untuk terus membangun toleransi antar umat beragama, memperkuat nilai-nilai kebersamaan, menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan serta menahan diri dari perbuatan yang dapat merugikan orang lain, melanggar norma hukum negara dan agama.
“Bila melihat indikasi terjadinya potensi konflik di lingkungannya agar segera melapor kepada aparat keamanan terdekat. Kita harus bersama-sama menjaga keamanan, agar situasi di wilayah Papua dan Papua Barat ini semakin aman, damai dan kondusif,” pungkasnya. (red)
0 Response to "Kodam Antisipasi Insiden Bernuansa SARA "
Post a Comment