BMKG Sarankan Tunda Garap Sawah Tadah Hujan

Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Jawa Tengah menyarankan petani khususnya yang menggarap sawah tadah hujan untuk menunda tanam padi.

"Hingga saat ini, hujan memang masih ada meskipun dalam kondisi normal, saat sekarang sebenarnya puncak musim kemarau," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu.

Oleh karena adanya anomali, kata dia, BMKG memprakirakan hujan akan tetap terjadi sepanjang tahun 2016.

Akan tetapi, kata dia, curah hujan yang terjadi sepanjang bulan Agustus 2016 diprakirakan tidak bisa memenuhi kebutuhan air untuk sawah tadah hujan.

Selain itu, lanjut dia, hujan yang terjadi sepanjang bulan Agustus diprakirakan bersifat sporadis atau tidak merata.

"Secara umum, curah hujan pada bulan Agustus di wilayah Jateng selatan diprakirakan di atas normal atau di atas 100 milimeter dan khusus Cilacap berkisar 100-150 milimeter, normalnya di bawah 100 milimeter. Padahal, untuk keperluan tanam padi pada sawah tadah hujan, curah hujan yang dibutuhkan paling sedikit 200 milimeter per bulan," katanya.

Bahkan, di beberapa daerah yang selalu mengalami krisis air pada bulan Agustus, kata dia, dikabarkan sudah mulai kering seperti di sejumlah wilayah Purworejo dan Cilacap.

Oleh karena itu, dia menyarankan petani sawah tadah hujan untuk tidak menanam padi sebelum memasuki musim hujan yang diprakirakan akan berlangsung pada akhir bulan Oktober.

"Bagi petani yang menggunakan irigasi teknis, tidak masalah kalau langsung mengolah sawahnya setelah selesai panen untuk segera ditanami padi," katanya. (ant)
Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel