Petani Padi Merauke Keluhkan Ongkos Sewa Traktor
SAPA (MERAUKE) - Petani padi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, mengeluhkan mahalnya ongkos sewa traktor yang mencapai Rp1,2 juta untuk sekali bajak satu hektare lahan sawah.
"Mau bajak kami harus sewa traktor, tapi pendapatan tetap belum ada sehingga kami tidak menanam padi pada musim tanam ke dua ini," kata Ketua Kelompok Tani Kamangi Aleksia Ndinggon di Merauke, Jumat.
Aleksia menjelaskan bahwa sebagian dari hasil penjualan pada musim panen pertama sudah disisihkan, namun anggaran yang terkumpul tidak cukup untuk membiayai penggarapan 2,5 hektare lahan yang dimiliki kelompok itu.
"Hasil rendengan dapat 50 sak gabah, itu dibagi, lalu sebagiannya dijual untuk ongkos produksi tanam gadu tapi tidak cukup," katanya.
Persoalan itu, kata dia, sudah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Merauke namun hingga kini pihaknya masih menantikan bantuan dan sentuhan.
"Sudah berulang kali kami sampaikan ke pemerintah tapi tidak ada realisasi," ujarnya.
Sementara itu, pendamping kelompok tani Kamangi Bruder Johanes Kedang, mengatakan pihaknya bersyukur sebab kebutuhan untuk konsumsi bisa terpenuhi, hanya saja mereka tidak dapat melanjutkan untuk musim tanam ke dua.
Kelompok itu, kata dia, sebenarnya memiliki mimpi untuk menambah lagi luasan lahan yang ditanami padi, tetapi masih kekurangan fasilitas penunjang.
"Persoalan dasar adalah alat pertanian dan irigasi. Saat ini uang yang terkumpul tidak cukup untuk sewa alat," ujarnya. (ant)
"Mau bajak kami harus sewa traktor, tapi pendapatan tetap belum ada sehingga kami tidak menanam padi pada musim tanam ke dua ini," kata Ketua Kelompok Tani Kamangi Aleksia Ndinggon di Merauke, Jumat.
Aleksia menjelaskan bahwa sebagian dari hasil penjualan pada musim panen pertama sudah disisihkan, namun anggaran yang terkumpul tidak cukup untuk membiayai penggarapan 2,5 hektare lahan yang dimiliki kelompok itu.
"Hasil rendengan dapat 50 sak gabah, itu dibagi, lalu sebagiannya dijual untuk ongkos produksi tanam gadu tapi tidak cukup," katanya.
Persoalan itu, kata dia, sudah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Merauke namun hingga kini pihaknya masih menantikan bantuan dan sentuhan.
"Sudah berulang kali kami sampaikan ke pemerintah tapi tidak ada realisasi," ujarnya.
Sementara itu, pendamping kelompok tani Kamangi Bruder Johanes Kedang, mengatakan pihaknya bersyukur sebab kebutuhan untuk konsumsi bisa terpenuhi, hanya saja mereka tidak dapat melanjutkan untuk musim tanam ke dua.
Kelompok itu, kata dia, sebenarnya memiliki mimpi untuk menambah lagi luasan lahan yang ditanami padi, tetapi masih kekurangan fasilitas penunjang.
"Persoalan dasar adalah alat pertanian dan irigasi. Saat ini uang yang terkumpul tidak cukup untuk sewa alat," ujarnya. (ant)
0 Response to "Petani Padi Merauke Keluhkan Ongkos Sewa Traktor"
Post a Comment