Lanud Timika Gelar Upacara Hari Bakti TNI-AU ke-69
Foto bersama personel TNI AU di Timika, usai melaksanakan Upacara Hari Bakti TNI AU ke 69 - SAPA MARIA |
SAPA (TIMIKA) – Untuk memperingati Hari Bakti TNI Angkatan Udara (AU) ke 69, Pangkalan TNI AU (Lanud) Timika menggelar upacara.pelaksanaan Upacara Hari Bakti TNI AU yang dipusatkan di lapangan upacara Markas Komando (Mako) Lanud Timika, Jumat (29/7) dan dipimpin langsung Komandan Lanud Timika Letkol Pnb Agustinus Gogot Winardi.
Upacara peringatan Hari Bakti TNI AU ke-69 di Lanud Timika dihadiri Komandan Satuan Radar (Dan Satrad) 243 Timika, Mayor Lek Danang P, Anggota Lanud Timika, Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU, Anggota Satrad 243 Timika, dan Pengurus dan Anggota PIA Ardya Garini Cabang 20/D II Lanud Timika.
Kepala Staff Angkatan Udara (KASAU),Marsekal TNI Agus Supriatna dalam sambutannya yang dibacakan oleh Danlanud Timika menyampaikan, diharapkan peringatan Hari Bakti ke 69 dapat memberikan makna yang berarti, demi masa depan perjalanan dan pengabdian TNI AU dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ia menambahkan, Hari Bakti TNI AU ini merupakan peringatan dari peristiwa heroik yang terjadi 69 tahun silam, tepatnya 29 Juli 1947. Yang mana perjuangan dan pengabdian TNI AU kepada negara tercinta Indonesia telah menorehkan tinta emas. Dimana pada peristiwa heroik tersebut, terjadi serangan udara di Semarang, Ambarawa, dan Salatiga. Dan ini merupakan operasi udara pertama kali dan menjadi cikal bakal operasi udara, yang terus dikembangkan oleh TNI AU.
“ Sejarah mencatat, bahwa keberhasilan yang diraih harus dibayar mahal, dengan ditembak jatuhnya Pesawat Dakota VC-CLA di desa Ngoto. Serta gugurnya para pelopor dan perintis TNI AU. Karenanya pengabdian sekaligus pengorbanan dari peristiwa tersebut, hendaknya dapat dimaknai pada setiap peringatan Hari Bakti TNI AU,”katanya.
Lanjut Danlanud, semangat pengabdian yang tulus, rela berkorban, dan dedikasi yang tinggi, merupakan nilai luhur dan telah ditunjukan oleh para pelopor dan perintis TNI AU. Nilai luhur tersebut bersifat kekal dan harus berkembang dan tumbuh subur dalam diri setiap prajurit TNI AU.
“ Nilai-nilai tersebut akan tetap relevan dan tidak akan pernah rentan oleh kondisi lingkungan strategis yang terus berkembang, sesuai dengan dinamika tata hubungan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,”tuturnya.
Kata dia, medan perjuangan dan pengabdian telah berubah. Demikian juga tantangan tugas yang harus dihadapi oleh TNI AU di masa sekarang dan masa depan. Dimana tantangan tersebut akan semakin berat dan komplek, seiring dengan dinamika kondisi lingkungan strategis yang terus berkembang dengan cepat. Sesuai dengan tema “ Angkatan Udara bertekad meningkatkan darma baktinya untuk bangsa dan negara”. Tema ini merupakan tekad kita bersama, dan hendaknya senantiasa menjadi sumber inspirasi bagi setiap diri seorang prajurit TNI AU dalam melaksanakan tugasnya.
“Semangat profesionalisme prajurit harus diperjuangkan, dan dilandasi oleh semangat pengabdian dan jiwa juang yang tinggi. Sebagaimana tersirat dalam Saptamarga dan sumpah prajurit. Dan saya yakin, TNI AU mampu melaksanakan tugas seperti yang diamanatkan dalam UU RI nomor 34 tahun 2004,” terang KASAU. (Maria Welerubun)
Upacara peringatan Hari Bakti TNI AU ke-69 di Lanud Timika dihadiri Komandan Satuan Radar (Dan Satrad) 243 Timika, Mayor Lek Danang P, Anggota Lanud Timika, Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU, Anggota Satrad 243 Timika, dan Pengurus dan Anggota PIA Ardya Garini Cabang 20/D II Lanud Timika.
Kepala Staff Angkatan Udara (KASAU),Marsekal TNI Agus Supriatna dalam sambutannya yang dibacakan oleh Danlanud Timika menyampaikan, diharapkan peringatan Hari Bakti ke 69 dapat memberikan makna yang berarti, demi masa depan perjalanan dan pengabdian TNI AU dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ia menambahkan, Hari Bakti TNI AU ini merupakan peringatan dari peristiwa heroik yang terjadi 69 tahun silam, tepatnya 29 Juli 1947. Yang mana perjuangan dan pengabdian TNI AU kepada negara tercinta Indonesia telah menorehkan tinta emas. Dimana pada peristiwa heroik tersebut, terjadi serangan udara di Semarang, Ambarawa, dan Salatiga. Dan ini merupakan operasi udara pertama kali dan menjadi cikal bakal operasi udara, yang terus dikembangkan oleh TNI AU.
“ Sejarah mencatat, bahwa keberhasilan yang diraih harus dibayar mahal, dengan ditembak jatuhnya Pesawat Dakota VC-CLA di desa Ngoto. Serta gugurnya para pelopor dan perintis TNI AU. Karenanya pengabdian sekaligus pengorbanan dari peristiwa tersebut, hendaknya dapat dimaknai pada setiap peringatan Hari Bakti TNI AU,”katanya.
Lanjut Danlanud, semangat pengabdian yang tulus, rela berkorban, dan dedikasi yang tinggi, merupakan nilai luhur dan telah ditunjukan oleh para pelopor dan perintis TNI AU. Nilai luhur tersebut bersifat kekal dan harus berkembang dan tumbuh subur dalam diri setiap prajurit TNI AU.
“ Nilai-nilai tersebut akan tetap relevan dan tidak akan pernah rentan oleh kondisi lingkungan strategis yang terus berkembang, sesuai dengan dinamika tata hubungan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,”tuturnya.
Kata dia, medan perjuangan dan pengabdian telah berubah. Demikian juga tantangan tugas yang harus dihadapi oleh TNI AU di masa sekarang dan masa depan. Dimana tantangan tersebut akan semakin berat dan komplek, seiring dengan dinamika kondisi lingkungan strategis yang terus berkembang dengan cepat. Sesuai dengan tema “ Angkatan Udara bertekad meningkatkan darma baktinya untuk bangsa dan negara”. Tema ini merupakan tekad kita bersama, dan hendaknya senantiasa menjadi sumber inspirasi bagi setiap diri seorang prajurit TNI AU dalam melaksanakan tugasnya.
“Semangat profesionalisme prajurit harus diperjuangkan, dan dilandasi oleh semangat pengabdian dan jiwa juang yang tinggi. Sebagaimana tersirat dalam Saptamarga dan sumpah prajurit. Dan saya yakin, TNI AU mampu melaksanakan tugas seperti yang diamanatkan dalam UU RI nomor 34 tahun 2004,” terang KASAU. (Maria Welerubun)
0 Response to "Lanud Timika Gelar Upacara Hari Bakti TNI-AU ke-69"
Post a Comment