Helikopter Milik Pemkab Mimika Tiba di Timika
Saturday, July 30, 2016
Edit
Helikopter Milik Pemkab Mimika yang tiba di Timika. SAPA/Istimewa |
SAPA (TIMIKA) – Setelah menanti berbulan-bulan, akhirnya Helikopter milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika tiba di Bandara Mozes Kilangin, Timika- Papua, Sabtu (30/7).
Sebelum tiba di Timika, Helikopter AS 350 B3E/H 125 dengan Serial Number 8150 PK-LTA harus menempuh perjalanan dari Subang Malaysia, Pekan Baru, Jambi, Belitung, Pangkalan Bun, Palang Karaya, Balik Papan, Palu, Gorontalo, Manado, Ternate, Sorong dan Kaimana.
Helikopter yang dipiloti Irwan Budi Utami ini, merupakan Helikopter seri terbaru yang berkapasitas enam penumpang termasuk pilot.
Kedatangan Helikopter inipun disambut Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Jhon Rettob.
Kepada Salam Papua, Rettob menjelaskan bahwa, Helikopter ini sebelumnya sudah diserahterimakan kepada Pemkab Mimika pada tahun 2015 lalu. Namun, karena harus menunggu segala administrasinya, sehingga Helikopter ini baru tiba di Timika pada Sabtu ini.
“Helikopter inikan selesai tahun 2015, dan sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah tahun 2015. Tapi, dengan menunggu proses surat-surat, baik itu surat sertifikasi registrasi Indonesia, kemudian registrasi sertifikasi kelayakan terbang, surat dari bea cukai, ijin inport dan lain-lain, sehingga membutuhkan waktu tujuh bulan untuk tiba di Mimika,” jelas Rettob ditemui di Jalan Budi Utomo.
Rettob menyebutkan, Helikopter yang dibeli seharga Rp48 miliar nantinya akan dikelola oleh maskapai penerbangan Asia One Air.
Helikopter ini juga nantinya akan digunakan untuk penerbangan komersil dan cargo, namun sistemnya harus dicarter.
“Helikopter ini akan digunakan untuk pesawat komersil juga kargo, namun fungsinya carter tidak leguler,’ kata Rettob.
Menurut Rettob, Helikopter ini akan melakukan uji penerbangan terkahir pada 8 Agustus mendatang. Sehingga diharapkan, setelah Helikopter ini bisa beroperasi maka, bisa menjawab semua kepentingan baik itu dari pemerintah sendiri maupuan mayarakat.
Rettob menambahkan, apabila ada daerah lain yang belum memiliki lapangan terbang, maka bisa menggunakan Helikopter tersebut.
“Jika ada daerah yang belum ada lapangan penerbangan, bisa mengunakan Helicopter Airbus AS 350 ,” tutup Rettob.
Sementara itu, Pilot Helikopter Irwan Budi Utami menjelaskan, Helikopter ini merupakan seri terbaru, dan untuk jam terbangnya baru 40 jam.
Helikopter ini juga dapat mengangkut enam orang termasuk pilot. Namun, diakui Irwan, bisa juga dimodifikasi untuk mengangkut tujuh orang.
Akan tetapi, lanjut Irwan, untuk wilayah Papua tidak perlu untuk dimodifikasi, sebab Helikopter ini dirancang khusus untuk ketinggian daerah yang terjal.
“Kapasitasnya enam penumpang, lima penumpang dan satu pilot. Namun bisa juga dimodifikasi di kursi depan bisa dua penumpang. Tetapi jika untuk di Papua sendiri saya rasa cukup lima penumpang saja. Pesawat ini memang dirancang untuk ketinggian dan untuk daerah terjal, seperti distrik-distrik yang ada dipegunungan, dan saya rasa ini sudah cukup lebih fleksibel,” jelas Irwan. (Indri Yani Pariury)
Sebelum tiba di Timika, Helikopter AS 350 B3E/H 125 dengan Serial Number 8150 PK-LTA harus menempuh perjalanan dari Subang Malaysia, Pekan Baru, Jambi, Belitung, Pangkalan Bun, Palang Karaya, Balik Papan, Palu, Gorontalo, Manado, Ternate, Sorong dan Kaimana.
Helikopter yang dipiloti Irwan Budi Utami ini, merupakan Helikopter seri terbaru yang berkapasitas enam penumpang termasuk pilot.
Kedatangan Helikopter inipun disambut Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Jhon Rettob.
Kepada Salam Papua, Rettob menjelaskan bahwa, Helikopter ini sebelumnya sudah diserahterimakan kepada Pemkab Mimika pada tahun 2015 lalu. Namun, karena harus menunggu segala administrasinya, sehingga Helikopter ini baru tiba di Timika pada Sabtu ini.
“Helikopter inikan selesai tahun 2015, dan sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah tahun 2015. Tapi, dengan menunggu proses surat-surat, baik itu surat sertifikasi registrasi Indonesia, kemudian registrasi sertifikasi kelayakan terbang, surat dari bea cukai, ijin inport dan lain-lain, sehingga membutuhkan waktu tujuh bulan untuk tiba di Mimika,” jelas Rettob ditemui di Jalan Budi Utomo.
Rettob menyebutkan, Helikopter yang dibeli seharga Rp48 miliar nantinya akan dikelola oleh maskapai penerbangan Asia One Air.
Helikopter ini juga nantinya akan digunakan untuk penerbangan komersil dan cargo, namun sistemnya harus dicarter.
“Helikopter ini akan digunakan untuk pesawat komersil juga kargo, namun fungsinya carter tidak leguler,’ kata Rettob.
Menurut Rettob, Helikopter ini akan melakukan uji penerbangan terkahir pada 8 Agustus mendatang. Sehingga diharapkan, setelah Helikopter ini bisa beroperasi maka, bisa menjawab semua kepentingan baik itu dari pemerintah sendiri maupuan mayarakat.
Rettob menambahkan, apabila ada daerah lain yang belum memiliki lapangan terbang, maka bisa menggunakan Helikopter tersebut.
“Jika ada daerah yang belum ada lapangan penerbangan, bisa mengunakan Helicopter Airbus AS 350 ,” tutup Rettob.
Sementara itu, Pilot Helikopter Irwan Budi Utami menjelaskan, Helikopter ini merupakan seri terbaru, dan untuk jam terbangnya baru 40 jam.
Helikopter ini juga dapat mengangkut enam orang termasuk pilot. Namun, diakui Irwan, bisa juga dimodifikasi untuk mengangkut tujuh orang.
Akan tetapi, lanjut Irwan, untuk wilayah Papua tidak perlu untuk dimodifikasi, sebab Helikopter ini dirancang khusus untuk ketinggian daerah yang terjal.
“Kapasitasnya enam penumpang, lima penumpang dan satu pilot. Namun bisa juga dimodifikasi di kursi depan bisa dua penumpang. Tetapi jika untuk di Papua sendiri saya rasa cukup lima penumpang saja. Pesawat ini memang dirancang untuk ketinggian dan untuk daerah terjal, seperti distrik-distrik yang ada dipegunungan, dan saya rasa ini sudah cukup lebih fleksibel,” jelas Irwan. (Indri Yani Pariury)
Related Posts