Harga Biodiesel pada Mei 2019 Turun, Bioetanol Naik Tipis

Jika dibandingkan harga di bulan April 2019, biodiesel mengalami penuruan sebesar Rp 39/liter dari sebelumnya Rp 7.387/liter. Sedangkan harga bioetanol mengalami kenaikan tipis sebesar Rp 17/liter dari harga sebelumnya Rp 10.178/liter.
"Ketetapan harga ini mulai berlaku secara efektif sejak 1 Mei 2019," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM di Jakarta, Senin (06/05/2019).
Agung menambahkan, harga BBN tersebut juga dipergunakan dalam pelaksanaan Mandatori B-20 dan berlaku untuk pencampuran minyak solar baik jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu maupun jenis BBM umum.
Penurunan harga untuk biodiesel dilatarbelakangi oleh turunnya harga rata-rata crude palm oil (CPO) Kharisma Pemasaran Bersama (KPB) periode 15 Maret hingga 14 April 2019 yaitu menjadi Rp 7.026/kg dari harga sebelumnya Rp 7.078/kg.
Besaran harga HIP BBN untuk jenis Biodiesel tersebut dihitung menggunakan formula HIP = (Rata-rata CPO KPB + 100 USD/ton) x 870 kg/m3 + Ongkos Angkut. Besaran ongkos angkut pada formula perhitungan harga biodiesel mengikuti ketentuan dalam Keputusan Menteri ESDM No. 350 K/12/DJE/2018.
Sedangkan untuk jenis Bioetanol terjadi kenaikan harga setelah dihitung berdasarkan formula yang ditetapkan, yaitu (Rata-rata tetes tebu KPB periode 3 bulan x 4,125 Kg/L) + USD0,25/Liter sehingga didapatkan Rp10.195/liter untuk HIP BBN bulan Mei 2019.
Konversi nilai kurs menggunakan referensi rata-rata kurs tengah Bank Indonesia periode 15 Maret hingga 14 April 2019.
Sebagai informasi, HIP BBN sendiri ditetapkan setiap bulan dan dilakukan evaluasi paling sedikit 6 bulan sekali oleh Direktur Jenderal EBTKE. (KESDM)
0 Response to "Harga Biodiesel pada Mei 2019 Turun, Bioetanol Naik Tipis"
Post a Comment