Kebijakan Venezuela Menjadi Isu Hubungan Amerika Serikat dan Afrika Selatan
PRETORIA, LELEMUKU.COM - Wakil Menteri Luar Negeri AS John J. Sullivan mengunjungi Afrika Selatan dan Angola minggu ini untuk membahas berbagai masalah, termasuk upaya perdagangan dan anti-korupsi, menurut diplomat utama AS di Afrika, Tibor Nagy. Meskipun Nagy menggambarkan sebagian besar topik diskusi sebagai hal yang positif, dia juga mengkritik dukungan Afrika Selatan terhadap presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
Harapan dan antusiasme untuk Afrika telah menjadi tema yang konsisten sejak Tibor Nagy mengambil alih sebagai asisten menteri luar negeri AS untuk urusan Afrika akhir tahun lalu.
Tetapi pejabat yang menyebut dirinya "Afro-optimis" - yang telah menghabiskan lebih dari dua dekade di benua itu - mengalami kesulitan ketika menggambarkan ketidaksepakatan AS yang baru dengan sekutu lama Afrika Selatan, terkait perebutan kekuasaan di Venezuela.
Bulan lalu, Afrika Selatan adalah salah satu dari tiga anggota Dewan Keamanan PBB, bersama dengan Rusia dan China, yang memberikan suara menentang terhadap resolusi AS untuk mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
Nagy mengatakan dia "kecewa" dengan tindakan Afrika Selatan, dan berharap Sullivan menegaskannya dalam pertemuan dengan para pejabat Afrika Selatan.
"Apa yang dilakukan Maduro terhadap Venezuela, menurut saya, benar-benar kejahatan. Dan Presiden sementara Guaido menawarkan solusi; dia telah diberi wewenang oleh Majelis Nasional, dan mengapa negara-negara tidak dapat bersatu untuk itu, bagi saya, pada dasarnya sangat membingungkan dan saya sangat yakin bahwa itu akan menjadi topik diskusi,” kata Nagy.
Dalam pernyataan mengenai keputusan itu, Afrika Selatan menyebut resolusi AS "mencerminkan bias dan keberpihakan serius yang bertentangan dengan konstitusi dan kebijakan luar negeri Afrika Selatan, serta isi dan semangat Piagam PBB."
Nagy tidak menguraikan konsekuensinya jika Afrika Selatan tidak berubah, namun mencatat bahwa Sullivan juga akan membahas perdagangan dalam pertemuan dengan para pejabat.
Sullivan, yang memulai lawatan selama sepekan pada hari Selasa, juga akan mengunjungi Angola. Nagy memuji upaya Presiden Angola Joao Lourenco untuk memberantas korupsi di negara kaya minyak yang terkenal marak korupsi selama pemerintahan pendahulunya Jose Eduardo dos Santos.
Nagy juga mengatakan para pejabat AS berharap Afrika Selatan menyetujui permintaannya untuk mengekstradisi mantan menteri keuangan Mozambik Manuel Chang untuk diadili. Chang, yang ditangkap tahun lalu di Afrika Selatan dengan surat perintah AS, menghadapi dakwaan di AS atas perannya dalam skandal utang senilai $ 2 miliar yang menimbulkan kekacauan ekonomi di Mozambik. (VOA)
Harapan dan antusiasme untuk Afrika telah menjadi tema yang konsisten sejak Tibor Nagy mengambil alih sebagai asisten menteri luar negeri AS untuk urusan Afrika akhir tahun lalu.
Tetapi pejabat yang menyebut dirinya "Afro-optimis" - yang telah menghabiskan lebih dari dua dekade di benua itu - mengalami kesulitan ketika menggambarkan ketidaksepakatan AS yang baru dengan sekutu lama Afrika Selatan, terkait perebutan kekuasaan di Venezuela.
Bulan lalu, Afrika Selatan adalah salah satu dari tiga anggota Dewan Keamanan PBB, bersama dengan Rusia dan China, yang memberikan suara menentang terhadap resolusi AS untuk mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
Nagy mengatakan dia "kecewa" dengan tindakan Afrika Selatan, dan berharap Sullivan menegaskannya dalam pertemuan dengan para pejabat Afrika Selatan.
"Apa yang dilakukan Maduro terhadap Venezuela, menurut saya, benar-benar kejahatan. Dan Presiden sementara Guaido menawarkan solusi; dia telah diberi wewenang oleh Majelis Nasional, dan mengapa negara-negara tidak dapat bersatu untuk itu, bagi saya, pada dasarnya sangat membingungkan dan saya sangat yakin bahwa itu akan menjadi topik diskusi,” kata Nagy.
Dalam pernyataan mengenai keputusan itu, Afrika Selatan menyebut resolusi AS "mencerminkan bias dan keberpihakan serius yang bertentangan dengan konstitusi dan kebijakan luar negeri Afrika Selatan, serta isi dan semangat Piagam PBB."
Nagy tidak menguraikan konsekuensinya jika Afrika Selatan tidak berubah, namun mencatat bahwa Sullivan juga akan membahas perdagangan dalam pertemuan dengan para pejabat.
Sullivan, yang memulai lawatan selama sepekan pada hari Selasa, juga akan mengunjungi Angola. Nagy memuji upaya Presiden Angola Joao Lourenco untuk memberantas korupsi di negara kaya minyak yang terkenal marak korupsi selama pemerintahan pendahulunya Jose Eduardo dos Santos.
Nagy juga mengatakan para pejabat AS berharap Afrika Selatan menyetujui permintaannya untuk mengekstradisi mantan menteri keuangan Mozambik Manuel Chang untuk diadili. Chang, yang ditangkap tahun lalu di Afrika Selatan dengan surat perintah AS, menghadapi dakwaan di AS atas perannya dalam skandal utang senilai $ 2 miliar yang menimbulkan kekacauan ekonomi di Mozambik. (VOA)
0 Response to "Kebijakan Venezuela Menjadi Isu Hubungan Amerika Serikat dan Afrika Selatan"
Post a Comment