Kementerian Pertanian Komitmen Tingkatan Pendapatan Petani
SAPA (TIMIKA) – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya untuk memberikan kesejahteraan kepada petani di Indonesia. Salah satu komitmen untuk mewujudkan kesejahteran dan pendapatan petani adalah dengan membuat suatu program khusus untuk meningkatkan produksi padi.
Demikian disampaikan Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Manokwati, Saifuddin, yang mewakili Menteri Pertanian dalam pembukaan Pekan Daerah (PEDA) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) VI se Provinsi Papua, di Lapangan Timika Indah, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Senin (1/8).
Kata dia, PEDA ini merupakan upaya pengembangan dari para petani yang ada di daerah. Dan dari PEDA nanti akan dilanjutkan dengan Pekan Nasional (PENAS) yang rencananya akan dilakukan di Nangro Aceh Darussalam pada 2017 nanti. Karena itu, di pelaksanaan PEDA ini sebagai momen untuk menunjukkan keunggulan-keunggulan di bidang pertanian dan nelayan dari masing-masing daerah.
“ Dari potensi-potensi yang ada ini, bisa dibawa kepada PENAS nanti. Dan ini juga sebagai bentuk evaluasi dari perkembangan pertanian yang ada di daerah,”katanya.
Ia menambahkan, dari perkembangan pertanian, Kementan terus berupaya melakukan terobosan-terobosan dalam bentuk program-program khusus yang diberikan kepada para petani. Bentuk komitmen yang akan diberikan oleh Kementan, seperti peningkatkan pendapatan dan kesejahteraanpetani. Dimana Kementan terus mengembangkan lahan dan produksi pertanian.
“ Perlu diketahui, bahwa saat ini produksi gabah kering padi di seluruh Indonesia sudah melampaui target, yakni 75 juta ton. Dimana target dari Kementan sendiri adalah 74 juta ton,”terangnya.
Selain itu, kata dia, lahan sawah di seluruh Indonesia terus dikembangkan. Yang mana, saat ini lahan sawah yang ada sudah mencapai 9 juta hektar. Dan luasan lahan ini sudah mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya, yakni 7 juta hektar. Ditambah lagi dengan membagikan 100 ribu alat dan mesin pertanian kepada kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan).
“ Ini menunjukkan bahwa komitmen Kementan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani nyata,”ujarnya.
Kedua, kementan berkomitmen untuk meningkatkan modernisasi sistim pertanian dan alat pertanian. Khususnya dengan mengedapankan efisiensi di bidang teknologi. Dan komitmen lainnya, yakni peningkatkan fasilitas-fasilitas yang disiapkan kepada petani, baik itu berupa alat pertanian.
“ Karenanya, pelaksanaan PEDA ini diharapkan jadi wadah untuk meningkatkan kekompakan para petani, menuju ajang nasional. Dengan harapan, bisa meningkatkan kontribusi petani di Papua,”tuturnya.
Ditambah, dan kedepannya akan menerapkan program yang mengutamakan kompetensi. Dalam arti, sistim tradisional akan ditinggalkan menuju sistim yang kompetitif. Oleh itu, kepada petani untuk memiliki tiga kemampuan, pertama ketrampilan individual. Dimana, ini merupakan ketampilan dasar yang sangat dibutuhkan untuk orang perorang. Kedua, ketrampilan global adalah ketrampilan yang merupakan bagian dari sistim global, seperti internet dan bahasa asing. Karena, tidak ada salahnya petani harus mengembangkan dirinya untuk mempelajari jaringan internet. Ketiga ketrampilan personal, khususnya kemampuan berkomunikasi.
“ Ketrampilan tersebut sangat dibutuhkan, karena sekarang ini pola tanam pertanian sudah berubah. Yang dulunya menggunakan sistim tegel 2 x 25, sekarang ini berubah ke sistim Jarwo dan hastro. Oleh itu petani harus meningkatkan kemampuan,”ungkapnya.(Red)
Demikian disampaikan Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Manokwati, Saifuddin, yang mewakili Menteri Pertanian dalam pembukaan Pekan Daerah (PEDA) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) VI se Provinsi Papua, di Lapangan Timika Indah, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Senin (1/8).
Kata dia, PEDA ini merupakan upaya pengembangan dari para petani yang ada di daerah. Dan dari PEDA nanti akan dilanjutkan dengan Pekan Nasional (PENAS) yang rencananya akan dilakukan di Nangro Aceh Darussalam pada 2017 nanti. Karena itu, di pelaksanaan PEDA ini sebagai momen untuk menunjukkan keunggulan-keunggulan di bidang pertanian dan nelayan dari masing-masing daerah.
“ Dari potensi-potensi yang ada ini, bisa dibawa kepada PENAS nanti. Dan ini juga sebagai bentuk evaluasi dari perkembangan pertanian yang ada di daerah,”katanya.
Ia menambahkan, dari perkembangan pertanian, Kementan terus berupaya melakukan terobosan-terobosan dalam bentuk program-program khusus yang diberikan kepada para petani. Bentuk komitmen yang akan diberikan oleh Kementan, seperti peningkatkan pendapatan dan kesejahteraanpetani. Dimana Kementan terus mengembangkan lahan dan produksi pertanian.
“ Perlu diketahui, bahwa saat ini produksi gabah kering padi di seluruh Indonesia sudah melampaui target, yakni 75 juta ton. Dimana target dari Kementan sendiri adalah 74 juta ton,”terangnya.
Selain itu, kata dia, lahan sawah di seluruh Indonesia terus dikembangkan. Yang mana, saat ini lahan sawah yang ada sudah mencapai 9 juta hektar. Dan luasan lahan ini sudah mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya, yakni 7 juta hektar. Ditambah lagi dengan membagikan 100 ribu alat dan mesin pertanian kepada kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan).
“ Ini menunjukkan bahwa komitmen Kementan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani nyata,”ujarnya.
Kedua, kementan berkomitmen untuk meningkatkan modernisasi sistim pertanian dan alat pertanian. Khususnya dengan mengedapankan efisiensi di bidang teknologi. Dan komitmen lainnya, yakni peningkatkan fasilitas-fasilitas yang disiapkan kepada petani, baik itu berupa alat pertanian.
“ Karenanya, pelaksanaan PEDA ini diharapkan jadi wadah untuk meningkatkan kekompakan para petani, menuju ajang nasional. Dengan harapan, bisa meningkatkan kontribusi petani di Papua,”tuturnya.
Ditambah, dan kedepannya akan menerapkan program yang mengutamakan kompetensi. Dalam arti, sistim tradisional akan ditinggalkan menuju sistim yang kompetitif. Oleh itu, kepada petani untuk memiliki tiga kemampuan, pertama ketrampilan individual. Dimana, ini merupakan ketampilan dasar yang sangat dibutuhkan untuk orang perorang. Kedua, ketrampilan global adalah ketrampilan yang merupakan bagian dari sistim global, seperti internet dan bahasa asing. Karena, tidak ada salahnya petani harus mengembangkan dirinya untuk mempelajari jaringan internet. Ketiga ketrampilan personal, khususnya kemampuan berkomunikasi.
“ Ketrampilan tersebut sangat dibutuhkan, karena sekarang ini pola tanam pertanian sudah berubah. Yang dulunya menggunakan sistim tegel 2 x 25, sekarang ini berubah ke sistim Jarwo dan hastro. Oleh itu petani harus meningkatkan kemampuan,”ungkapnya.(Red)
0 Response to "Kementerian Pertanian Komitmen Tingkatan Pendapatan Petani"
Post a Comment