Gubernur IPDN: Bangun Papua Dari Sisi Manusianya
Siswa IPDN asal Papua. Istimewa |
SAPA (JAYAPURA) - Gubernur Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Ermaya Suradinata mengatakan untuk membangun Papua tidak hanya dari sumber daya alamnya saja, namun juga harus dari sisi sumber daya manusianya.
"Untuk itu dalam penerimaan calon praja IPDN, kami memberikan kesempatan bagi putra putri asli Papua untuk ikut serta dan berpartisipasi," katanya di Jayapura, Minggu (7/8).
Menurut Ermaya, pihaknya mengakui untuk merekrut sumber daya manusia di Papua, tidak bisa diterapkan standar nasional sehingga IPDN membuat sebuah standar Papua.
"Dari standar Papua ini, setelah lolos seleksi dan perekrutan, lalu diberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan maka selanjutnya anak-anak Papua ini bisa mengikuti standar nasional," ujarnya.
Dia menjelaskan yang dibutuhkan orang asli Papua agar bisa sama dengan yang lain hanyalah sebuah kesempatan, demikian pula dengan pendidikan IPDN.
"Jika kami memaksakan menggunakan standar nasional, maka hanya sedikit orang Papua yang bisa lolos, sehingga butuh sebuah standar khusus," katanya lagi.
Dia menuturkan pihaknya harus menyesuaikan budaya Papua dalam perekrutan calon praja dari Bumi Cenderawasih ini, namun tetap berkeyakinan semua manusia yang hendak bangun Papua harus diberi kesempatan.
Sebelumnya, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) akhirnya menyediakan kuota melalui jalur afirmasi bagi Provinsi Papua untuk penerimaan calon prajanya pada 2016 sebanyak 43 orang. Sedangkan untuk jalur umum, sebanyak 34 orang yang berasal dari Provinsi Papua dinyatakan lolos dalam seleksi calon praja IPDN tahun ajaran 2016, meskipun kuota yang diminta mencapai 53 orang.(Ant)
"Untuk itu dalam penerimaan calon praja IPDN, kami memberikan kesempatan bagi putra putri asli Papua untuk ikut serta dan berpartisipasi," katanya di Jayapura, Minggu (7/8).
Menurut Ermaya, pihaknya mengakui untuk merekrut sumber daya manusia di Papua, tidak bisa diterapkan standar nasional sehingga IPDN membuat sebuah standar Papua.
"Dari standar Papua ini, setelah lolos seleksi dan perekrutan, lalu diberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan maka selanjutnya anak-anak Papua ini bisa mengikuti standar nasional," ujarnya.
Dia menjelaskan yang dibutuhkan orang asli Papua agar bisa sama dengan yang lain hanyalah sebuah kesempatan, demikian pula dengan pendidikan IPDN.
"Jika kami memaksakan menggunakan standar nasional, maka hanya sedikit orang Papua yang bisa lolos, sehingga butuh sebuah standar khusus," katanya lagi.
Dia menuturkan pihaknya harus menyesuaikan budaya Papua dalam perekrutan calon praja dari Bumi Cenderawasih ini, namun tetap berkeyakinan semua manusia yang hendak bangun Papua harus diberi kesempatan.
Sebelumnya, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) akhirnya menyediakan kuota melalui jalur afirmasi bagi Provinsi Papua untuk penerimaan calon prajanya pada 2016 sebanyak 43 orang. Sedangkan untuk jalur umum, sebanyak 34 orang yang berasal dari Provinsi Papua dinyatakan lolos dalam seleksi calon praja IPDN tahun ajaran 2016, meskipun kuota yang diminta mencapai 53 orang.(Ant)
0 Response to "Gubernur IPDN: Bangun Papua Dari Sisi Manusianya"
Post a Comment