Pagar Sekolah Dipalang, KBM SMAN 4 Masih Lumpuh
SAPA (TIMIKA) - Akibat masih dipalangnya pintu pagar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 yang berada di Jalan Poros Limau Asri (SP5), membuat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) masih lumpuh atau belum diaktifkan. Pemalangan pintu pagar sekolah disebabkan, karena masih adanya masalah terhadap hak ulayat tanah pembangunan sekolah.
“Pemalangan pintu masuk sekolah beberapa hari lalu, yang dilakukan oleh pemilik hak ulayat tanah. Sehingga siswa terpaksa kami liburkan sementara ini,”kata Kepala Dinas Pendidikan Menengah (Dispenmen) Kabupaten Mimika, Armin Wakerkwa saat ditemui Salam Papua di ruang kerjanya, Jumat (29/7).
Ia mengatakan, masalah hak ulayat terhadap tanah di SMAN 4 sudah diserahkan ke Bagian Pertanahan Setda Mimika, yang bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Namun karena kepala BPN masih berada di luar kota, sehingga harus menunggu.
”Kita masih menunggu penyelesaian masalah tanah tersebut. Karenanya siswa sementara ini diliburkan,”ujar Wakerkwa.
Kata dia, walaupun masalah tanah untuk pembangunan sekolah ini banyak yang mengalami kendala, khususnya status tanah. Namun jumlah SMA-SMK yang berada di Mimika terus meningkatkan. Dimana sesuai data yang ada di Dispenmen Kabupaten Mimika, jumlah SMA-SMK di daerah ini sebanyak 37 sekolah. Dengan rincian, 17 SMA dan 20 SMK.
Lanjutnya, walaupun demikian, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap sekolah-sekolah tersebut. Sehingga apabila ada sekolah yang bermasalah akan dilakukan evaluasi, agar KBM di sekolah tersebut tetap berjalan.
“ Akan tetap memperhatikan kondisi sekolah yang ada di Mimika. Dan dalam memberikan ijin mendirikan sekolah, kami lebih perketat. Dengan melihat fasilitas sekolah, sumber daya manusia (SDM), dan lainnya. Kalau dinilai memenuhi standar, maka akan diberikan ijin untuk mendirikan,” ungkapnya.(Ervi Ruban)
“Pemalangan pintu masuk sekolah beberapa hari lalu, yang dilakukan oleh pemilik hak ulayat tanah. Sehingga siswa terpaksa kami liburkan sementara ini,”kata Kepala Dinas Pendidikan Menengah (Dispenmen) Kabupaten Mimika, Armin Wakerkwa saat ditemui Salam Papua di ruang kerjanya, Jumat (29/7).
Ia mengatakan, masalah hak ulayat terhadap tanah di SMAN 4 sudah diserahkan ke Bagian Pertanahan Setda Mimika, yang bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Namun karena kepala BPN masih berada di luar kota, sehingga harus menunggu.
”Kita masih menunggu penyelesaian masalah tanah tersebut. Karenanya siswa sementara ini diliburkan,”ujar Wakerkwa.
Kata dia, walaupun masalah tanah untuk pembangunan sekolah ini banyak yang mengalami kendala, khususnya status tanah. Namun jumlah SMA-SMK yang berada di Mimika terus meningkatkan. Dimana sesuai data yang ada di Dispenmen Kabupaten Mimika, jumlah SMA-SMK di daerah ini sebanyak 37 sekolah. Dengan rincian, 17 SMA dan 20 SMK.
Lanjutnya, walaupun demikian, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap sekolah-sekolah tersebut. Sehingga apabila ada sekolah yang bermasalah akan dilakukan evaluasi, agar KBM di sekolah tersebut tetap berjalan.
“ Akan tetap memperhatikan kondisi sekolah yang ada di Mimika. Dan dalam memberikan ijin mendirikan sekolah, kami lebih perketat. Dengan melihat fasilitas sekolah, sumber daya manusia (SDM), dan lainnya. Kalau dinilai memenuhi standar, maka akan diberikan ijin untuk mendirikan,” ungkapnya.(Ervi Ruban)
0 Response to "Pagar Sekolah Dipalang, KBM SMAN 4 Masih Lumpuh"
Post a Comment