Korban Penyerangan di Iliale Mengungsi di Gereja
Sejumlah warga yang mengungsi di Gereja GIDI Jemaat Getsemani, Kampung Karang Senang, Distrik Kuala Kencana. SAPA/Saldi |
SAPA (TIMIKA) - Ratusan warga Iliale, Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Papua, terpaksa mengungsi di sejumlah Gereja yang berada dekat dengan lokasi konflik. Salah satu diantaranya adalah Gereja GIDI Jemaat Getsemani yang berada Kampung Karang Senang, Distrik Kuala Kencana.
Sekitar 200 warga yang kebanyakan perempuan dan anak-anak, terpaksa mengungsi karena takut adanya serangan susulan dari salah kelompok warga ke wilayah Iliale.
Ratusan warga ini mulai mengungsi semenjak terjadinya penyerangan di wilayah Iliale pada Senin (25/7). Bahkan kebanyakan dari mereka yang mengungsi adalah korban yang rumahnya dirusak dan dibakar massa.
"Kebanyakan perempuan dan anak-anak, mereka ini rata-rata dari Iliale semua. Rumah mereka dibakar, makanya mereka mengungsi sejak kemarin," jelas Emmy Kogoya saat dijumpai di halaman Gereja GIDI Jemaat Getsemani, Kampung Karang Senang-SP 3, Selasa (26/7).
Emmy yang juga menangani para pengungsi dan bertempat tinggal tepat didepan gereja tempat pengungsian, juga merelakan tempat tinggalnya untuk ditempati para pengungsi serta tempat untuk memasak makanan bagi para pengungsi.
"Kemarin kami dapat bantuan bahan makanan dari Dinas Sosial, makanannya kami masak dirumah saya lalu kami berikan ke Gereja tempat yang lainnya mengungsi," katanya.
Sebagai kepala Puskesmas, Emmy juga memberikan pengobatan bagi pengungsi yang menderita luka-luka akibat pasca penyerangan di Iliale. Bahkan pengobatan juga diberikan bagi mereka yang terluka akibat terlibat dalam perang adat yang terjadi yang berkepanjangan.
Sekitar 200 warga yang kebanyakan perempuan dan anak-anak, terpaksa mengungsi karena takut adanya serangan susulan dari salah kelompok warga ke wilayah Iliale.
Ratusan warga ini mulai mengungsi semenjak terjadinya penyerangan di wilayah Iliale pada Senin (25/7). Bahkan kebanyakan dari mereka yang mengungsi adalah korban yang rumahnya dirusak dan dibakar massa.
"Kebanyakan perempuan dan anak-anak, mereka ini rata-rata dari Iliale semua. Rumah mereka dibakar, makanya mereka mengungsi sejak kemarin," jelas Emmy Kogoya saat dijumpai di halaman Gereja GIDI Jemaat Getsemani, Kampung Karang Senang-SP 3, Selasa (26/7).
Emmy yang juga menangani para pengungsi dan bertempat tinggal tepat didepan gereja tempat pengungsian, juga merelakan tempat tinggalnya untuk ditempati para pengungsi serta tempat untuk memasak makanan bagi para pengungsi.
"Kemarin kami dapat bantuan bahan makanan dari Dinas Sosial, makanannya kami masak dirumah saya lalu kami berikan ke Gereja tempat yang lainnya mengungsi," katanya.
Sebagai kepala Puskesmas, Emmy juga memberikan pengobatan bagi pengungsi yang menderita luka-luka akibat pasca penyerangan di Iliale. Bahkan pengobatan juga diberikan bagi mereka yang terluka akibat terlibat dalam perang adat yang terjadi yang berkepanjangan.
"Saya juga obati luka-luka mereka, dan sampai saat ini obat masih ada dan masih bisa untuk menangani warga lainnya. Obat-obat ini juga dari Puskesmas," tuturnya. (Saldi Hermanto)
0 Response to "Korban Penyerangan di Iliale Mengungsi di Gereja"
Post a Comment