Anggota Satgas Operasi Tinombala Tewas Ditembak di Towu

Anggota TNI dalam Satgas Operasi Tinombala
SAPA (POSO) - Serda Muhammad Ilman, anggota TNI dari Satuan Intel Korem 132/Tadulako yang di-BKO dalam Satgas Operasi Tinombala di Desa Towu, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dilaporkan tewas tertembak pada Rabu, sekitar pukul 12.30 Wita.

Belum ada pihak berwenang baik dari Polri selaku pemimpin Operasi Tinombala maupun dari TNI yang bersedia mengonfirmasikan peristiwa ini, namun para wartawan di Poso menyaksikan sebuah ambulans bertulis 'Kostrad' mengantar jenazah seorang anggota TNI ke RSU Poso sekitar pukul 14.30 Wita.

Setelah menjalani pemeriksaan di RSU Poso selama sekitar empat jam, jenazah kemudian dievakuasi dari RSU Poso pada pukul 17.30 Wita ke markas Yonif 711 Raksatama Korem 132/Tadulako, Palu, Rabu sekitar pukul 20.20 WITA.

Jenazah yang diangkut dengan ambulans yang dikawal ketat oleh aparat TNI itu setiba di markas Yonif langsung disambut oleh Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Muhamad Saleh Mustafa, Irwasda Polda Sulteng, serta sejumlah perwira TNI dan Polri serta keluarga almarhum yang telah menunggu dari sore hari.

Peti jenazah kemudian diangkat oleh enam anggota TNI dan dibawa ke aula Balai Raksatama untuk dilakukan serah terima keluarga. Terlihat sejumlah karangan bunga di depan pintu aula sebagai ucapan belasungkawa. Di dalam aula, peti jenazah dikelilingi oleh puluhan prajurit TNI dan keluarga yang membaca Surah Yasin.

Puluhan wartawan media cetak dan elektronik di Palu hanya bisa mengambil gambar dari depan halaman aula dikarenakan penjagaan begitu ketat.

Menurut rencana jenazah almarhum akan diterbangkan ke Makassar pada Kamis (28/7) pagi untuk dikebumikan di daerah kelahirannya di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi di Poso mengatakan Mabes TNI dan Mabes Polri akan mengirim tim investigasi untuk mendalami kasus tertembaknya Serda Muhammad Ilman.

"Tunggu saja hasil investigasi Mabes Polri dan Mabes TNI," katanya kepada wartawan di Poso, Rabu malam.

Ia juga mengakui bahwa ada kesalahan teknis dan kurang koordinasi di lapangan dalam operasi yang berlangsung di Desa Towu, Kecamatan Poso Pesisir Utara, sekitar pukul 12.30 WITA itu.

Wartawan juga menanyakan apakah dalam kontak senjata itu ada DPO kasus terorisme, Rudy hanya menjawab: "Kita tunggu hasil investigasi saja."

Kapolda juga ditanya mengenai informasi apakah benar ada dugaan penimbunan senjata di sekitar lokasi kejadian yang menyebabkan anggota tim Intel TNI turun.

"Kita akan investigasi, tunggu saja hasilnya," kata dia. (ant)
Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel