Djauhari Oratmangun dan BKPM Promosi Peluang Investasi Indonesia di Beijing

Indonesia melalui BKPM dan KBRI Beijing diundang untuk mengisi salah satu breakout session dalam rangkaian kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 500 pemimpin pemerintah, politik, dan bisnis terkemuka ini. Acara itu sendiri berjalan dengan tema 'Building Asia: Spotlight on Indonesia and its next generation industries and talents' dan dipandu oleh Haslinda Amin, news anchor Bloomberg untuk Kawasan Asia Tenggara.
“Bapak Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia, HE. Djauhari Oratmangun, memaparkan sejumlah arah kebijakan investasi di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo periode kedua, khususnya soal pelimpahan wewenang kepada BKPM terkait proses dan penerbitan izin Kementerian/ Lembaga serta penentuan kelayakan investor yang mendapatkan Tax Holiday dan Tax Allowance. Diharapkan ini memberikan kepastian yang lebih besar kepada para investor sehingga realisasi investasi dapat berjalan dengan cepat kedepannya,” ujar Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi Rizal Calvary Marimbo di Beijing, RRT, Jumat (22/11/2019).

“Kami mengharapkan investasi yang berkualitas dan dapat mengembangkan pola kemitraan dengan UMKM lokal. Oleh karena itu, kami fokus untuk mengawal dan mempercepat realisasi investasi besar dan membentuk Satgas untuk memfasilitasi investor yang terkendala”, katanya.
Dalam sesi tersebut, Haslinda Amin juga menanyakan sektor prioritas dan peluang investasi yang dapat ditawarkan kepada investor. “Sektor kendaraan listrik/ Electric Vehicle (EV) dimana terdapat perusahaan Jepang yang berencana membuka pabrik kendaraan listrik/ hybrid. Dia juga tanya soal sektor digital economy, dan sektor peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebagai talents”, papar Rizal.

Ferry Unardi, founder Traveloka, sebagai salah satu peserta sesi juga menyampaikan bahwa perkembangan digital economy di Indonesia sangat signifikan dan terdapat banyak sektor potensial yang masih dapat digarap oleh investor, tidak hanya online travel dan e-commerce atau ride hailing seperti Gojek, tetapi juga edukasi dan kesehatan.
“Sektor potensial dan model bisnis dalam digital economy perlu didasarkan pada consumer trend di Indonesia, khususnya yang dapat mengintegrasikan seluruh services untuk memenuhi kebutuhan konsumen disaat ini dan masa mendatang”, ujar Ferry.
Ferry juga meyakinkan para peserta bahwa pemerintah Indonesia saat ini telah memberikan perhatian yang lebih terhadap pengembangan digital economy di Indonesia dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Indonesia yang siap dengan era ekonomi baru melalui pendidikan vokasi dan pusat riset. (BKPM)
0 Response to "Djauhari Oratmangun dan BKPM Promosi Peluang Investasi Indonesia di Beijing"
Post a Comment