Protes Terabaikannya Proses Pembangunan PLN, Pemuda Romean Pakai Upacara 17 Agustus Pakai Tiang Listrik

3 pemuda diantaranya Falentino Sainuka, Ari Dulanlebit dan Maku Ratumasa menyatakan protes itu dilakukan atas terabaikannya proses pembangunan fasilitas listrik di kecamatan yang berada terpencil di Utara Pulau Yamdena tersebut.


"Dengan ini kami atas nama Falentino Sainuka, Ari Dulanlebit dan Maku Ratumasa mewakili seluruh pemuda Fordata, menyampaikan kepada pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar agar dapat dengan segera menyelesaikan proses pembangunan PLN yang sampai dengan sekarang masih mandek dan belum berfungsi sebagai alat penerangan bagi masyarakat Fordata," ujar Sainuka dalam pesan singkatnya.
Dikatakan aksi protes dengan mengibarkan bendera di tiang listrik PLN ini merupakan keprihatinan yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat di kecamatan yang sebelumnnya bernama Yaru itu.

Sebab pasca terhentinya pembangunan fasilitas PLN pada akhir 2017 lalu oleh kontraktor. Masyarakat yang awalnya sudah membayangkan akan mendapatkan layanan listrik gratis, menjadi patah harapan dan mengeluhkan ketidak jelasan pembangunan.
Sainuka menyatakan, pihaknya sangat berharap seluruh pihak terkait terutama Bupati Tanimbar, Petrus Fatlolon dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten agar dapat memperhatikan aspirasi dan keluh kesah masyarakat Fordata yang hingga saat ini belum dapat menikmati aliran listik yang sama seperti kecamatan lainnya di Tanimbar.

"74 tahun kemerdekaan, namun hanya sebatas ucapan bibir dan expetasi. Karna sampai sekarang, kami masih hidup didalam kegelapan. Entah sampai kapan harapan kami anak Fordata bisa terwujud?" tulis dia dalam pesan protes mereka. (Albert Batlayeri)
0 Response to "Protes Terabaikannya Proses Pembangunan PLN, Pemuda Romean Pakai Upacara 17 Agustus Pakai Tiang Listrik"
Post a Comment