Kelompok Batlolonar Antusias Ikuti Program Pelatihan Tenun ATBM
Program pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari program kolaborasi dan sinergi bersama antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku dengan Inpex Masela Ltd yang dilakukan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan pada 23 Mei 2017 lalu di Ambon.
Menurut Sekretaris Kelompok Usaha Batlolonar, Sekondina Angwarmase kelompok usaha yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari ibu-ibu di desa setempat itu awalnya merasa takut untuk menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) karena mereka lebih nyaman dengan alat tenun godokan tradisional.
“Awalnya si kami pikir susah, tetapi saat kami mulai dilatih ternyata ATBM itu gampang untuk digunakan,” ujar dia didampingi oleh Bendahara Kelompok tersebut, Clara Sarbunan kepada Lelemuku.com di Rumah Barlolonar ATBM pada Sabtu (25/11).
Sekondina menuturkan awal mula ketertarikan mereka untuk mengikuti pelatihan itu pada saat mereka dikunjungi oleh Tim Inpex Masela pada Bulan Juni 2018 lalu untuk meminta mereka membentuk satu kelompok usaha tenun ikat, sehingga pada Agustus 2018 bersama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Amdasa pihaknya melakukan pemilihan pengurus kelompok usaha tersebut melalui forum yang resmi.
“Kami buat pemilihan yang hasilnya Ibu Kades Lindawati Wijaya terpilih sebagai Ketua Kelompok yang disetujui oleh para ibu-ibu ditambah dengan staf desa, sejak itu kelompok inipun berjalan. Kemudian kami mulai berkunjung ke rumah-rumah menanyakan kesediaan dari para ibu-ibu untuk terlibat dalam kelompok ini,” tuturnya.
“Kami akan belajar teknik tenun ikat asli dengan motif khas Tanimbar yang akan dibuat seperti songket yaitu teknik benang timbul. Saat ini kami masih belajar dengan Pak Amin dan Deni tentang membuat songket, sedangkan untuk teknik tenun ikat yang asli akan diajarkan oleh Ibu Kista,” ungkap Sekretaris Kelompok itu.
Sementara itu Sekretaris Desa (Sekdes) Amdasa, Teo Sarbuna memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Inpex Masela yang sudah konsisten mendukung pengembangan kain tenun ikat Tanimbar dimana ikut melestarikan kain tradisional tersebut, juga sebagai upaya mengembangkan potensi ekonomi masyarakat serta sebagai satu penghormatan kepada warisan leluhur masyarakat Tanimbar.
Ia berpesan kepada para kelompok usaha tersebut untuk jangan selalu hanya berharap kepada Inpex Masela tetapi bagaimana memanfaatkan kesempatan pelatihan yang sudah difasilitasi oleh perusahaan migas asal Jepang tersebut dan secara kreatif bekerjasama menciptakan produk-produk unggul yang menjadi ciri khas dari Tanimbar sendiri yang dapat bernilai ekonomis dan dapat mendukung kebutuhan perekonomian masyarakat.

“Marilah seluruh masyarakat Tanimbar yang berada di wilayah MTB maupun di luar, kita bersama-sama saling membantu untuk mempromosikan tenun ikat Tanimbar ini,” pesan Sarbuna.
Rumah ATBM dari kelompok usaha Batlolonar sendiri baru saja diresmikan oleh Expertise Communication Relation Inpex Masela Halida N. Hatta bersama dengan Perwakilan Bank Indonesia (BI) dan Pemkab MTB pada Jumat (23/11) lalu. (Laura Sobuber)
0 Response to "Kelompok Batlolonar Antusias Ikuti Program Pelatihan Tenun ATBM"
Post a Comment